EDITOR.ID, Bandung – Bandara kebanggaan Jabar BIJB (bandara internasional Jawa Barat) Kertajati di Kabupaten Majalengka, belum maksimal penggunaannya.
Bahkan Pemrpov Jabar terus melakukan pendekatan ke pemerintah pusat, agar penggunaan bandara ini maksimal dan tidak mubazir.
Tetep Abdulatip selaku Ketua Komisi IV DPRD Jabar menilai hal ini harus menjadi pembahasan bersama Pemprov Jabar, DPRD Jabar dan stakeholder terkait.
“Memang harus jadi rumusan bersama hal ini, seperti dulu awal-awal bandara berdiri tahun 2018 lalu misalnya sebagai mana yang dulu pernah disepakati dengan kemenag itu dulu umroh, bagaimana kelanjutannya, ” papar Tetep Abdulatip, Rabu 13 Oktober 2021.
Diakui Tetep jika BIJB bukan tidak berkembang.
“Jadi kan karena pandemi ini, sektor wisata bisnis, terhambat karena imbas kondisi pandemi. Sehingga kedepan mari kita siapkan BIJB ini butuh kebijakan dari pusat,” paparnya.
Tetep melihat jika Pemprov Jabar, sudah menggelontorkan dana besar bagi BIJB.
“Dana yang digelontorkan ke BIJB itu tidak sedikit. Silahkan saja, angka investasi yang Pemprov Jabar keluarkan dihitung jika ada penambahan modal baru, lalu kedepannya disepakati apakah dalam bentuk saham, atau kompensasi yang lain,” terangnya.
Bahkan saat ini BIJB punya manajemen baru, dan hal itu harus bisa dimaksimalkan oleh manajemen baru agar BIJB berkembang pesat.
“Manajemen baru, terkait kewenangan ga ada masalah. Manajemen baru ini akan membawa harapan baru,” pungkasnya.
(Advertorial Adikarya Parlemen DPRD Jabar)