Terungkap Presiden Tak Ingin Beli Heli, Tapi Dipaksakan Eks KSAU

AW-101 Akal-akalan karena Heli VVIP Presiden Tak Jadi Dibeli Kemudian Direkayasa Jadi Pembelian Heli Angkut Berat

Vendor Pengadaan Heli AW-101 Beberapa Kali Temui Petinggi TNI AU

Di sinilah, sebelum pengadaan VVIP helikopter presiden itu dilakukan, Irfan beberapa kali menemui pejabat TNI AU di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada Mei 2015 untuk memaparkan produk dari perusahaan AgustaWestland (AW). Irfan juga dipanggil oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) KSAU TNI AU (alm) Mohammed Syafei untuk memberikan proposal harga helikopter angkut AW 101.

“Bahwa sebelum dilakukannya pengadaan, Terdakwa pernah beberapa kali memaparkan produk AgustaWestland (AW) di depan pejabat TNI AU. Kemudian sekitar bulan Mei 2015 bertempat di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Mabes TNI AU) Cilangkap Jakarta Timur, Terdakwa dipanggil oleh Mohammed Syafei (Alm) selaku Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) KSAU TNI AU untuk memberikan proposal harga dari helikopter angkut AW-101,” ungkap jaksa Arief.

“Selanjutnya terdakwa menyarankan agar Pihak TNI AU membuat surat ke Perusahaan AgustaWestland. Atas permintaan Pihak TNI AU tersebut Perusahaan AgustaWestland melalui Lorenzo Pariani dan terdakwa memberikan proposal Helikopter Angkut AW-101 tersebut kepada Mohammed Syafei (alm),” sambungnya.

Irfan juga sempat berkomunikasi dengan Mohammed Syafei dan menanyakan bisa tidaknya perusahaan AgustaWestland mengirim helikopter VIP/VVIP AW-101. Helikopter itu nantinya akan diterbangkan pada 9 April 2016 saat acara HUT TNI AU.

“Bahwa sebelum adanya persetujuan APBN Tahun 2016 dan proses pengadaan Helikopter VIP/VVIP AW-101, pada bulan Juli 2015 Terdakwa bertemu dengan Mohammad Syafei (Alm) membicarakan terkait bisa tidaknya Perusahaan AgustaWestland mengirim Helikopter VIP/VVIP AW-101 untuk diterbangkan pada tanggal 9 April 2016 saat acara HUT TNI AU,” ucap jaksa Arief.

Heli AW-101 Terlanjur Dibeli Karena Ada Permintaan TNI AU

Rupanya, soal TNI AU yang membutuhkan helikopter VVIP produksi AgustaWestland untuk tampil pada saat peringatan HUT TNI AU ke-70 itu sampai ke telinga Irfan. Dia kemudian langsung memesan satu unit helikopter VVIP AW-101 kepada Perusahaan AgustaWestland.

“Bahwa karena terdakwa telah mengetahui TNI AU membutuhkan helikopter VVIP produksi AgustaWestland untuk dapat ditampilkan pada saat peringatan HUT TNI AU ke-70 pada tanggal 9 April 2016, serta telah tersedianya Helikopter AW-101 Nomor Seri Produksi (MSN) 50248 yang selesai diproduksi pada tahun 2012 dengan konfigurasi VVIP pesanan Angkatan Udara India, selanjutnya pada tanggal 14 Oktober 2015 Terdakwa langsung memesan 1 (satu) unit Helikopter VVIP AW-101 kepada Perusahaan AgustaWestland,” ungkap jaksa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: