EDITOR.ID, Tangerang Selatan,- Seorang terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror, di Ciputat, Timur, Tangerang Selatan mengaku berniat menyerang Industri China yang ada di Indonesia.
Ahmad Junaidi alias AJ (47), terduga teroris, mengakui selain sebagai simpatisan FPI, alasannya berniat melakukan serangan teror karena menganggap Indonesia telah dikuasai oleh China. Ia diringkus pada Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya pada Senin (29/3/2021) lalu.
Pengakuan itu diungkapkan Ahmad melalu sebuah video berdurasi 1 menit 52 detik.
Ahmad mengakui menjadi simpatisan FPI sejak sang imam besar, Habib Rizieq kembali ke Tanah Air.
Dalam pengakuannya, Junaidi mengatakan bahwa dirinya adalah seorang simpatisan FPI dan tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Waratib di bawah pimpinan Habib Husein al Hasni.
Husein Hasni adalah terduga terorisme yang ditangkap Tim Densus 88 di Condet, Jakarta Timur.
“Saya atas nama Ahmad Junaidi. Salah satu anggota simpatisan FPI semenjak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia dan saya juga tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Waratib d bawah pimpinan Habib Husein Al Hasni Condet yang diadakan setiap malam Jumat bergilir ke rumah-rumah semua anggota jemaah pengajian,” demikian pengakuan Ahmad sebagaimana dikutip Suara.com, Sabtu (3/4/2021).
Menurut Junaidi, niat untuk melakukan serangan teror itu muncul selama mengikuti pengajian yang digelar setiap malam Jumat. ?Setelah kajian kami banyak membahas tentang keadaan negara yang sudah dikuasai China. Masalah tenaga kerja, kekayaan alam serta kekuatan-kekuatan industri sudah dikuasai China,? kata Junaidi.
?Akhirnya teman saya Bambang dan Agus memberi semangat mengajak melakukan peledakan di industri China yang ada di Indonesia,” tambahnya, merujuk pada dua terduga terorisme lain yang juga ditangkap di Bekasi, Bambang Setiono dan Zulaimi Agus.
Junaidi mengatakan bahwa dia telah mempersiapkan bahan peledak ACL berbentuk serbuk kering. “Setelah itu saya kumpulkan menjadi tiga toples sosis So Nice dalam bentuk serbuk yang sudah kering,” beber Ahmad.
Ahmad melanjutkan, rekannya yang bernama Agus sempat menghubungi dirinya untuk menjemur benda berbentuk serbuk. Benda tersebut merupakan bahan peledak dari aseton dan HCL.
Dia bersama para anggota jamaah Yasin Rawatib kemudian pergi ke Sukabumi untuk mempersiapkan diri dengan ilmu kekebalan sebelum melakukan aksinya.
“Dan ada pun pengajian, mengajak kami para jemaah untuk pergi ke Sukabumi, ke Abah Popon, untuk pengisian. Untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing,” kata dia.
Sementara itu Bambang Setiono mengaku merencanakan serangan terhadap SPBU dengan bom molotov untuk menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab serta terhadap usaha-usaha milik warga keturunan China.
“Merencanakan aksi melempar bom ke tokoh China dan pengusaha China, merencanakan aksi menyerang dengan ketapel dengan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo,” ujarnya.
Sebelumnya, Ahmad ditangkap Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya pada Senin (29/3/2021). Pria 47 tahun itu diamankan terduga terorisme.
Dia ditangkap saat sedang tidur di kontrakannya oleh anggota polisi yang memakai baju preman. Diperkirakan ada 20-30 lebih polisi yang melakukan penangkapan tersebut.
Saat diamankan, Ahmad diketahui memakai celan merah dan memakai kaos putih bergambar Habib Rizieq. Sedangkan kedua tangannya diikat dari belakang.
Penangkapan Ahmad itu diketahui, berbarengan dengan sejumlah terduga teroris lainnya di Condet dan Bekasi, Senin (29/3/2021). (tom)