Tentara Rusia Masuk Ukraina Suasana Mencekam, Perintah Presiden: Buat Bom!

pasukan ukraina tak tinggal diam mereka menghadang laju pasukan rusia foto instagram @ukraina war

EDITOR.ID, Kiev,- Invasi Rusia menuju ke Ukraina semakin gencar. Ribuan pasukan berbondong-bondong menggunakan kendaraan lapis baja terus menuju ibukota Ukraina, Kiev. Warga kota Kiev mencekam. Mereka bersembunyi di stasiun kereta bawah tanah untuk menghindari terkena rudal yang terus ditembakkan Rusia.

Presiden Ukraina memerintahkan dan memobilisasi warganya untuk membuat bom molotov sebagai perlindungan diri dan agar tidak meninggalkan rumah. Bom digunakan untuk melempari pasukan Rusia agar tidak menginjak-injak negeri mereka.

Seperti yang diketahui, pasukan militer Rusia dilaporkan telah memasuki wilayah Kiev dan saat ini pasukan militer Ukraina tengah memerangi pasukan Ukraina.

Wilayah Kiev yang dimasuki adalah distrik Obolon. Diketahui jarak distrik Obolon dengan pusat Kota Kiev sekitar 10 km.

Melansir dari Mirror, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dan Kementerian Pertahanan Ukraina meminta warga Ukraina untuk membuat bom molotov sehingga warga diharap tidak meninggalkan rumah.

Hal tersebut diungkapkan dalam unggahan Twitter yang memperingati warganya untuk tidak keluar rumah.

?PERINGATAN!!! Di Obolon, musuh DRG. Kami meminta warga untuk menginformasikan tentang pergerakan peralatan! Buat bom molotov, netralkan musuh! Damailah penduduk – hati-hati! Jangan keluar rumah!? dikutip dari akun Twitter @GeneralStaffUA pada Jumat (25/2/2022).

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner PBB untuk Pengungsi mengungkapkan bahwa sekitar 100.00 orang Ukraina telah meninggalkan rumah.

Sebagian dari total semuanya telah meninggalkan sejak pasukan Rusia melakukan operasi militer pada Kamis (24/2) kemarin.

“Kami meyakini bahwa sekitar 100.000 orang pasti telah meninggalkan rumah mereka dan mungkin mengungsi di dalam negeri, dan beberapa ribu telah melintasi perbatasan internasional,” ungkap juru bicara UNHCR, Shabia Mantoo yang dikutip Info Mojokerto dari AFP pada Jumat (25/2).

Komisaris Tinggi UNHCR, Filippo Grandi mengungkapkan bahwa dirinya sangat prihatin atas situasi Rusia dan Ukraina yang sangat memburuk ketika terdapat operasi militer di Ukraina serta mendesak negara tetangga agar membuka perbatasan bila warga Ukraina ingin berlindung.

pasukan ukraina bersiap hadapi serangan pasukan rusia foto instagram @warukraina
pasukan ukraina bersiap hadapi serangan pasukan rusia foto instagram @warukraina

“Kami terus mengikuti situasi dengan cermat dan memperkuat operasi kami di Ukraina dan negara-negara tetangga,” jelas Filippo Grandi.

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodmyr Zelensky telah mengumumkan sebanyak 137 orang Ukraina tewas di hari pertama invasi Rusia di Ukraina.

Akan tetapi di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan peringatan keras dalam pidato yang ditayangkan di televisi bahwa Ia mengancam semua pihak yang menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.

?Siapa pun yang akan mencoba menghentikan kami dan selanjutnya menciptakan ancaman terhadap negara kami, kepada rakyat kami, harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan segera dan membawa Anda ke konsekuensi parah. Anda belum pernah menghadapi dalam sejarah Anda. Kami siap untuk hasil apa pun,? tegas Presiden Rusia, Vladimir Putin. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: