EDITOR.ID, Sumedang, Jawa Barat,- Menteri Sosial Tri Rismaharini kini membuktikan tidak hanya hobi blusukan di Kota Jakarta, terbukti Minggu 10 Januari 2021 malam dia juga menjenguk korban tanah longsong Desa Cihanjuang, Sumedang.
Ditengah guyuran hujan lebat malam hari tak menyurutkan perjuangan Menteri Sosial Tri Rismaharini demi bisa menemui dan menyapa rakyat yang sedang butuh pertolongan akibat diterjang musibah tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat.
Bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Medan yang berat akibat jalan tertutup longsoran tanah dan beresiko membuat mantan Walikota Surabaya ini turun dari mobil dan berganti naik sepeda motor agar bisa menembus lokasi bencana longsor. Ditengah malam dengan dibonceng petugas, Risma menembus lokasi musibah.
Kehadiran Risma di lokasi bencana tersebut dikabarkan Maman Suherman melalui akun twitter @kangmaman1965.

“Bu Risma sdh hadir semalam di lokasi bencana longsor Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang dan menyalurkan bantuan… ,” begitu pernyataan tertulis Maman, Senin 11 Januari 2021.
Selain teks, Maman juga mengunggah sejumlah foto Risma di tempat tanah longsor tersebut dengan gayanya bertanya kepada petugas dan pejabat setempat.
Maman juga mengunggah foto mantan Wali Kota Surabaya itu sedang membonceng sepeda motor polisi di bawah rintik hujan. Aksi ini sempat mendapat respon cuitan netizen @siwi mengucapkan: “Sehat selalu Bu, semoga Tuhan melindunginya”,
Respon cepat Menteri Sosial yang baru dilantik Presiden Joko Widodo hanya satu hari berselang setelah kejadian longsor.
Bu Risma langsung merayu warga di sekitar lokasi terdampak longsor agar segera direlokasi. Risma khawatir longsor susulan terjadi.

“Cuaca sekarang masih hujan, kalau tidak direlokasi sekarang takutnya kembali longsor. Saya lihat lokasinya ini sangat rawan. Warga yang ada di sekitar lokasi harus malam ini juga direlokasi,” kata Risma ditengah-tengah warga yang mengalami musibah tanah longsor
Risma juga meminta pemerintah daerah mencarikan tempat yang aman bagi warga korban bencana tanah longsor, mengingat situasi masih terus diguyur hujan. Dan menyiapkan tempat relokasi bagi warga sebagai solusi jangka panjang.
“Malam ini, saya minta Pak Bupati, Pak Camat dan Pak Kades agar memindahkan warga ke lokasi yang aman karena kondisi terus diguyur hujan. Saya sangat khawatir, ” ujar Risma.

Risma juga menyampaikan turut bela sungkawa yang mendalam terhadap warga dan aparat yang menjadi korban dalam bencana tanah longsor yang telah menewaskan 15 orang dan melukai puluhan warga lainnya.
“Mohon bersabar dengan musibah ini ya ibu dan bapak. Kita harus percaya takdir. Musibah ini telah menewaskan warga dan aparat serta melukai puluhan orang lainnya, ” ucap Bu Risma menenangkan seorang ibu yang menangis karena kehilangan anggota keluarganya.
Dalam kunjungannya, Risma memerintahkan jajarannya di Kemensos untuk melakukan operasi kemanusiaan di lokasi bencana, seperti mendirikan dapur umum di SD Cipateuag untuk menyuplai makan siang sebanyak 500 bungkus.
Mensos Risma langsung mengambil alih komando penanganan bencana longsor di Sumedang, Jawa Barat. Ia melihat kondisi yang masih terus diguyur hujan lebat membuat penggunaan tenda sebagai alternatif pengungsian masih tergolong riskan.

Oleh karenanya, Risma memerintahkan pemerintah daerah setempat memanfaatkan bangunan sekolah yang ada di sekitar lokasi sebagai tempat pengungsian.
Risma juga ikut membantu menyiapkan perlengkapan untuk keperluan warga, termasuk menyiapkan tempat untuk warga beristirahat, kasur, hingga makanan dan minuman. Tim SAR gabungan pun bergerak cepat menyiapkan berbagai keperluan untuk warga.
Sedangkan untuk jangka panjang, Pemkab Sumedang diketahui sudah menyiapkan lokasi di tanah kas desa di wilayah Desa Cihanjuang yang aman dari bencana.
Longsor itu terjadi pada Sabtu 9 Januari 2021 sore. Longsoran pertama dilaporkan membuat 14 rumah rusak berat dan delapan warga setempat dilaporkan hilang.
Hingga Minggu 10 Januari 2021 pukul 16.00 WIB, sebanyak 13 korban dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan 27 korban lainnya masih dalam status pencarian. Sementara tiga berhasil selamat dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara 28 orang warga mengalami luka ringan.
Operasi pencarian tersebut masih terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan Tagana BPBD Kabupaten Sumedang. (tim)