EDITOR.ID, Samarinda,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) termasuk pemimpin yang kuat dalam bertirakat atau lelaku yakni ikhtiar memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kelancaran dalam memimpin bangsa. Hal ini juga dilakukan ketika mengawali pembukaan dan pembangunan Ibukota Negara Baru Nusantara.
Presiden Jokowi melakukan “melekan” dengan berkemah di lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (14/3/2022) malam.
Lokasi ini adalah hutan yang berada di tengah Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Itchi Hutani Manunggal.
Salah satu warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan tersebut mengatakan di hari-hari biasa terdapat hewan buas yang berkeliaran di sekitaran perkemahan Presiden Jokowi. Hewan buas yang dimaksud itu ialah ular dan babi hutan.
“Di sini enggak ada harimau, macan, itu enggak ada. Paling bahaya kalau ketemu babi hutan. Di dalam sana (hutan sekitar lokasi berkemah Jokowi) ada babi hutan berkeliaran,” ucap Dianto Tri sebagaimana dilansir dari JPNN.com, Senin sore.
Dijelaskan Dianto, babi hutan termasuk dalam kategori hewan buas karena bisa menyerang manusia dengan cara menyeruduk dan mengigit.
“Paling bahaya kalau ketemu itu (babi) bisa diseruduk,” ungkapnya.
Kendati demikian, babi hutan tidak akan menyerang apabila melihat banyak manusia.
“Kalau lihat banyak orang pasti kabur,” katanya.
Selain itu, hewan yang perlu di khawatirkan ketika berada di dalam hutan adalah ular. “Ya namanya juga alas (hutan) pasti ada ularnya,” imbuhnya.
Pemuda 23 tahun yang tinggal tepat di depan pintu gerbang masuk HTI IHM itu mengatakan di sekitar kawasan tersebut sangat dingin ketika malam hari.
“Mungkin selain ada babi itu cuaca mungkin ya. Sama juga dinginnya. Di sekitar sini kalau malam sangat dingin,” bebernya.
Hal serupa turut di sampaikan warga sekitar bernama Ronggo Warsito. Pria 48 tahun ini mengaku sudah tinggal di kawasan tersebut selama 15 tahun.
Selama itu ia tak pernah melihat hewan buas selain ular. “Paling banter memang nemu (lihat) ular saja, itu pun jarang-jarang nemu juga. Enggak pernah ada kalau ular besar kayak piton gitu, enggak ada,” kata Rangga ditemui di rumahnya yang juga merupakan warung makan tersebut.
Disinggung mengenai kejadian mistis di sekitar kawasan itu atau lokasi tersebut konon kabarnya angker, pedagang makanan ini mengaku pernah mendengarnya dari cerita-cerita yang beredar saja.
“Kalau mengalami sendiri enggak pernah, cuman pernah dengar. Katanya ada pekerja yang pernah diganggu, tetapi enggak tahu persis digangggu seperti apa, saya pribadi 15 tahun tinggal di sini enggak pernah merasa ada apa-apa (gangguan mistis) sih, ya,” terangnya.
Sementara itu, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Brigjen Tri Budi Utomo mengatakan sudah melakukan antisipasi terhadap segala potensi ancaman dari hewan buas di sekitar perkemahan Presiden Jokowi.
“Di sekitaran tenda-tenda VVIP sudah ditaburi garam untuk menghindari binatang melata dan kami sudah siapkan antiular semoga berguna dan mudahan tidak terpakai,” terangnya ketika memberikan keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Negara, Minggu (13/3/2022) malam.
Ditambahkannya, di areal perkemahan Jokowi sudah dilakukan fogging atau pengasapan guna menghindari serangga dan mencegah malaria. (tim)