“Kalau dilihat itu tidak tapi jelas sebuah kelalaian, karena sekelas event seperti itu kok harus bawa senapan laras panjang dan lalai hingga berujung hilangnya nyawa sepupu saya,” ucap Totok Wahyudi.
Kronologi Kejadian
Peristiwa Minggu malam saat pentas hiburan campursari dalam rangka kegiatan bersih telaga di Dusun Wuni, hajatan tersebut diberi nama “Orkes Merti Dusun Wuni”, merupakan hiburan warga di Desa Padukuhan Weni dalam rangka “Bersih Telaga Padukuhan Wuni,”.
Peristiwa berawal dari adanya perselisihan diantara para penonton pentas panggung hiburan tersebut, hingga terjadi kericuhan diantara sesama penonton dalam pentas campursari tersebut.
Briptu MKA yang ditugaskan untuk mengamankan pentas hiburan tersebut mencoba melerai penonton, polisi mencoba melerai penonton dari atas panggung — nampak di pinggangnya Briptu MKA membawa senjata api (senpi) laras panjang.
Saat kericuhan di antara penonton masih terjadi, tetiba penonton dikejutkan dengan suara letusan — terdengar seperti suara tembakan senpi — tanpa ada peringatan terlebih dahulu dari si penembak — ternyata suara letusan itu dari senjata api laras panjang yang dibawa oleh Briptu MKA.
Dibawah panggung ada satu penonton terkena peluru dari muntahan senjata yang dipegang oleh Briptu MKA.
“Tiba-tiba bunyi suara letusan,” terang saksi yang juga anggota Karangtaruna Padukuhan Wuni.
Tembakan itu ternyata mengenai punggung penonton bernama Aldi Apriyanto. Padahal, saat itu, Aldi disebut tidak terlibat dalam kericuhan tersebut.
Diketahui, Aldi Apriyanto (19) pemuda Karangtaruna warga Padukuhan Wuni, Kelurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo.
Korban, Aldi Apriyanto terkapar hingga merenggang nyawa ketika hendak dibawa ke rumah sakit.
Aldi Apriyanto meninggal dunia setelah ditembak dari jarak sangat dekat (1 meter) dengan senapan laras panjang dilakukan oleh oknum anggota Polisi Polsek Girisubo bernama Briptu MKA.
Berdasarkan informasi warga, detik-detik peristiwa itu terjadi sempat direkam video oleh salah seorang penonton dengan kamera ponsel, yang videonya viral di media sosial (medsos).
Penembakan berlangsung sekira pukul 23.00 WIB. Bermula saat ketika acara hiburan berlangsung terjadi kericuhan antar sesama penonton.
Usai terdengar letusan tersebut korban yang saat itu berada di depan panggung langsung terkapar, sebelum korban meninggal dunia, menurut sejumlah saksi korban mengerang kesakitan.
Suara kesakitan korban masih terdengar ketika peluru masih bersarang ditubuh korban — korban berdarah ketika dibawa ke Puskesmas Rongkop. Karena lukanya parah korban dilarikan ke RSUD Wonosari, namun jiwanya tak tertolong lagi.