Tanpa Peringatan Langsung Dor! Korban Terkapar Tertembak Jarak 1 Meter, Netizen: Inikah Pengayom Masyarakat?

Kericuhan penonton di acara pentas warga organ tunggal "Bersih Telaga" di Dusun Wuni, Desa Nglindur, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul D.I.Yogyakarta, tanpa adanya peringatan terlebih dahulu sesuai standar operasional prosedur (SOP) ini langsung DOR! Korban pun terkapar tertembak dari jarak sangat dekat sekira 1 meter, Netizen: "Inikah Polisi pengayom masyarakat?"

Korban, Aldi Apriyanto (19) adalah pemuda asal Padukuhan Wuni Kalurahan Nglindur Kapanewon Girisubo Gunungkidul tewas tertembak oleh polisi Briptu MKA.

Korban tertembus timah panas petugas saat konser organ tunggal dalam rangka bersih telaga di dusunnya.

Korban adalah salah satu panitia bersih telaga di dusunnya.

“Nah saat itu korban itu baru keluar rumah. Baru dapat 1 lagu kayaknya dia keluar dan langsung di depan panggung,”ujar David Nurvianto.

korban ketika itu duduk di boks sound sebelah kiri panggung — membelakangi panggung dan menghadap panggung.

Korban berada di depan panggung untuk turut mengamankan jalannya pertunjukkan — alasannya karena dia adalah salah satu pendekar pencak silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) sehingga tenaganya dibutuhkan untuk pengamanan.

Saat sekitar pukul 22.30 WIB terjadilah gesekan antar penonton.

Pihak panitia sempat menghentikan konser tersebut untuk menenangkan meredam emosi para penonton yang terlibat kericuhan.

Sebenarnya saat itu kericuhan sudah agak mereda.

“Saat itu sebenarnya kericuhannya sudah agak reda. Tapi tiba-tiba kok ada suara tembakan,” tutur David Nurvianto.

Selama pertunjukkan dilakukan, ada 2 petugas kepolisian dan TNI yang berjaga di atas panggung, termasuk dirinya.

Sementara anggota keamanan lain disebar di lokasi penonton. Kericuhan terjadi karena gesekan antara penonton.

Saat itu terlihat polisi bernama Briptu MKA yang berada di atas panggung dengan membawa senjata laras panjang terlihat hendak turun ke depan panggung. Namun tanpa sengaja pelatuk senjata laras panjang tersebut tertarik sehingga pelurunya menyalak ke bawah.

“Itu senjata ditenteng di depan perut. Dengan posisi moncong di bawah,” sambung David Nurvianto.

Nahas senjata Laras panjang tersebut menyalak ke bawah, korban yang berada di bawah panggung agak ke depan sekira 1 meter langsung terkena peluru tajam di bahu kanan sebelah belakang dan tembus hingga ke pinggang.

Keluarga korban meninggal meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Keluarga menilai ada kelalaian hingga membuat Aldi meninggal dunia.

“Ya harapan kami dari keluarga tentunya karena ini kelalaian dari oknum polisi itu jadi proses hukum tetap berlanjut dan bisa mendapatkan hukuman sesuai perbuatannya,” kata sepupu Aldi yakni Totok Wahyudi (33) dalam tayangan sebuah video di medsos.

Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan polisi dan PSHT. Hal itu dilakukan karena kejadian tersebut dinilai sarat akan kelalaian. Apalagi senjata yang ditembakkan adalah senapan laras panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: