Mudrick pun mengklaim aksi ini tak memiliki afiliasi maupun kepentingan politik apapun. Ia mengatakan warga berhak bergerak lantaran berbagai saluran aspirasi di parlemen di berbagai tingkatan mengalami kemacetan menyerap aspirasi rakyat.
Aksi People Power di Jakarta Juga Sepi
Adapun aksi ‘People Power’ yang digelar di Jakarta juga tak jauh berbeda dengan yang digelar di Solo. Aksi ini terpantau sepi peserta. Terpantau ada sekitar 30 orang yang datang ke lokasi aksi di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.
Puluhan orang banyak dari kalangan emak-emak yang mengatasnamakan kelompok Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) berdatangan ke lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Massa aksi di lokasi membentangkan spanduk bertuliskan ‘Jokowi mundur’ dan ‘KKN ganas di era Jokowi’.
Selain itu, ada juga banner dengan foto Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang dicoret dengan warna merah.
Koordinator aksi sekaligus Presidium ARM Marina mengatakan pemerintah saat ini sudah banyak melanggar konstitusi. Ia juga menyoroti soal ‘dinasti politik’ Jokowi.
“Dalam hal ini sudah tau pemerintah sudah banyak melanggar konstitusi. Keluarganya juga sudah banyak KKN, entah seperti dinasti, menantu dan anaknya ingin menjabat, padahal beliau masih berkuasa,” katanya.
Selain itu, Marina mendorong agar penegak hukum mengusut tuntas kasus korupsi pengadaan menara pemancar (BTS) 4G BAKTI Kominfo. Ia pun mengatakan peserta aksi hari ini didominasi ibu-ibu dan sejumlah mahasiswa.
“Memang kita ibu-ibu yang melek politik. Kita ibu-ibu yang tahu politik kita sudah mengikuti dan kita juga ada dari teman-teman mahasiswa dan semua lapisan masyarakat,” ucapnya. (tim)