“Contoh kecil yang tidak dipahami, yakni potensi terkenanya kanker mulut rahim (kanker serviks). Remaja di bawah 18 tahun yang telah berhubungan seksual, berpotensi terkena kanker ini selang 15 tahun mendatang. Ini yang belum banyak diketahui, tapi sangat penting,” ujar Hasto.Karenanya, Hasto Wardoyo, BKKBN harus bekerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah maupun mitra kerja lain seperti BNN, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Kepolisian.
Hasto juga menggandeng LSM seperti PKBI, Citra Mitra Remaja, Youth Centre, Granat,dll termasuk juga pemerhati remaja telah melakukan berbagai upaya melalui berbagai program dan lintas sektor.
Hasto adalah orang nomor satu di BKKBN yang baru saja diserahi memimpin lembaga ini oleh Jokowi.
Sebelumnya Dokter Spesialis ahli kandungan jebolan UGM ini adalah Bupati Kulon Progo yang juga belum lama terpilih kembali dua periode. Namun ia memutuskan memilih untuk urbanisasi ke Jakarta demi membantu sosok idolanya Joko Widodo, Presiden RI.
Hasto saat itu menjabat di periode kedua sebagai Bupati Kulon Progo. Di periode itu, sebetulnya Hasto masih tiga tahun lagi untuk mengemban amanah sebagai bupati, atau sampai tahun 2022.
Namun Jokowi memberikan kepercayaan kepadanya menduduki jabatan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN).
Hasto menyampaikan pertimbangannya menerima tawaran jabatan kepala BKKBN.
Lebih jauh Hasto mengungkapkan sekarang ada keprihatinan tentang masalah kependudukan.
Dalam arti program keluarga berencana perlu lebih disukseskan. Nasional ada target menurunkan angka kematian ibu dan bayi, pilarnya adalah keluarga, di situ ada program kontrasepsi, pembangunan keluarga sejahtera.
“Kunci utama mewujudkan derajat kesehatan, karena saya dokter kebidanan dan kandungan, saya merasa terpanggil ada target yang belum tercapai, perlu sekali mendapat perhatian bersama. Ada bonus demografi yang harus dimaksimalkan,” paparnya.
Hasto pun tak khawatir sepeninggalnya program-program pemerintah daerah tidak berjalan. Sejak namanya diwacanakan oleh Sekretariat Kabinet menjabat Kepala BKKBN, dia telah membahas sejumlah pekerjaan rumah bersama Wakil Bupati Sutejo dan jajaran anak buahnya di Pemkab Kulon Progo.
“Kemarin saya diwacanakan diangkat jadi Kepala BKKBN, dua bulan lalu, selama itu kami bikin masterplan tata ruang, selesaikan UKL-UPL trase kereta api dari Stasiun Kedundang ke airport (Bandara Internasional Yogyakarta International Airport),” ujarnya.
“Juga draft tentang jalur mana yang akan dilewati tol, jalur kereta api, aerotropolis, sudah presentasi pembangunan asrama haji, lelang RS Wates, Bedah Menoreh sudah ditangkap oleh pusat, bikin ekosistem bandara sudah lumayan terpetakan dan sudah terprogramkan, konsep tol sudah disampaikan ke gubernur dan Kementerian PUPR. Saya berharap sekali semua tinggal meneruskan,” imbuhnya.