Semarang,EDITOR.ID, – Pengumpulan zakat yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) Sepanjang tahun 2022, di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkumpul zakat sebanyak Rp 82,6 miliar. Capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan zakat yang terkumpul pada 2021 yakni Rp 57,2 miliar.
” Ini semua atas bantuan dan dorongan bapak Gubernur Jawa Tengah,” kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji dalam sambutannya di acara Rapat Koordinasi Daerah Pimpinan BAZNAS Kabupaten/Kota pada 2023 di Kabupaten Semarang, Kamis (19/01/2023).
Menurut Daroji, sesuai ketentuan perundang-undangan, sebanyak 70 persen ditasarufkan kepada Unit Penerima Zakat. Sedangkan 30 persennya sisanya dikelola oleh Baznas Jateng untuk ditasarufkan ke mustahik konsumtif dan produktif.
” Garis besar alokasi tasaruf pada 2022 dibagi 55 persen untuk tasaruf konsumtif dan 45 persen sisanya untuk tasaruf produktif,”ujarnya.
Ia menjelaskan, tasaruf konsumtif adalah tasaruf yang sifatnya karitatif, yakni bantuan tidak secara langsung terkait dengan pengentasan kemiskinan. “Dari warga yang tidak mampu bisa dibantu ,” kata Darodji.
Meski begitu, lanjut Darodji, bantuan ini termasuk bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dan jambanisasi yang jumlahnya 1.133 unit. Hal ini bentuk komitmen Baznas turut serta ‘mengeroyok’ kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah dan dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Disperakim).
“Kami harap pada 2023 ini tidak kurang dari 1.000 RTLH bisa kami bantu dan insyaallah akan bertambah dengan program RTLH Baznas RI yang dialokasikan ke Jawa Tengah,” kata Darodji.
Sedangkan tasaruf produktifnya, kata Darodji, Baznas telah melaksanakan pelatihan kerja, pemberian bantuan modal dan pemberian beasiswa. Hingga saat ini, total ada 15 jenis pelatihan kerja dengan sasaran kelompok yang beragam dilakukan.
“Tentang pemberian bantuan modal usaha kecil, hingga 23 September yang lalu jumlahnya 6.000 orang masing-masing Rp 2,5 juta dan menurut evaluasi empat bulanan, 85 persen program ini berhasil,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Darodji, pihaknya berencana mengubah pola alokasi pentasarufan zakat menjadi 40 persen tasaruf konsumtif dan 60 untuk tasaruf produktif.
“Kami sadar belum banyak yang kami lakukan. Tapi kami percaya sudah ada yang dirasakan masyarakat. Kami mohon dorongan dan doa agar lebih baik,” tandasnya.
Gubernur Apresiasi BAZNAS Bantu Pemprov Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi Baznas yang terus membantu Pemprov Jawa Tengah mengkoordinir zakat ASN-nya. Di sisi lain, kata Ganjar, Baznas Jateng juga aktif berkontribusi dalam hal penanganan kemiskinan ekstrem.