EDITOR.ID, Jakarta,- Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) makin tak terkejar rival terdekatnya Prabowo Subianto. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis hasil survei terkininya menyebut Jokowi selaku petahana kian jauh meninggalkan Prabowo.
Tingkat persentase keterpilihan Jokowi sebagai calon Presiden yang akan dipilih rakyat pada Pilpres 2019 nanti mencapai 58,2 persen. Sedangkan pesaing dekatnya Prabowo hanya 26,6 persen tak sampai separo dari Jokowi.
Selain capres, LIPI juga merilis hasil survei elektabilitas kandidat cawapres yang berpotensi bertarung di Pilpres 2019.
Untuk cawapres Prabowo, empat tokoh teratas hasil survei LIPI adalah mereka yang selama ini memang diisukan menjadi cawapresnya. Yakni, Anies Baswedan (23,1 persen), Gatot Nurmantyo (20), Agus Harimurti Yudhoyono (15,7), dan Muhammad Zainul Majdi (5,9). Satu nama lagi adalah Menkopolhukam Wiranto (3,8) di urutan 5.
Tidak ada kader PKS yang namanya masuk lima besar cawapres Prabowo versi LIPI. Kader PKS yang masuk daftar cawapres potensial hanya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Dia ada di posisi 6 atau di bawah Wiranto dengan angka 2,9 persen.
Dari sisi pemilih, versi LIPI, para simpatisan partai pengusung Prabowo tidak 100 persen loyal. Berdasarkan survei, hanya 64,4 persen pemilih partai Gerindra yang akan memilih Prabowo sebagai presiden. Loyalitas itu masih di bawah simpatisan PKS, di mana 72,7 persen memastikan bakal memilih Prabowo sebagai presiden.
Namun, ada temuan bahwa para penduduk berpendidikan tinggi cenderung akan memilih Prabowo. Elektabilitas Prabowo di kalangan masyarakat berpendidikan tinggi mencapai 45 persen, melampaui Jokowi yang mendapatkan angka 37,7 persen.
Ketua Forum Intelektual Studi untuk Indonesia (FIS UI) Asri Hadi menilai kenaikan elektabilitas Jokowi tersebut buah kerja cerdas mantan Walikota Solo tersebut dalam kebijakan melayani rakyat saat mudik Lebaran kemarin dan keberhasilan Jokowi mengambil alih kembali tambang emas dari tangan Freeport Amerika.
“Jokowi adalah sosok pemimpin yang memiliki kelebihan dalam hal komunikasi politik dan ia mampu merangkul semua kalangan. Kemampuan ini yang belum dimiliki kandidat pesaingnya, sikap Jokowi yang rendah hati mampu membuat dirinya bisa memanusiakan sebagian kalangan yang selama ini kurang sreg dengan beliau (jokowi,red,), sejumlah tokoh yang dulunya berseberangan dengan Jokowi, kini justru berbalik mendukung,” ujar staf pengajar sejumlah lembaga pendidikan ini. (tim)