Jakarta, EDITOR.ID,- Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih 11 bulan lagi, namun konsolidasi pemilih Calon Presiden kian mengerucut dan mantap pada nama pilihannya. Hal tersebut tak lepas dari hanya munculnya tiga nama nama bursa Calon Presiden (Capres).
Sebagaimana telah diumumkan secara resmi ada tiga kandidat Capres yang sudah mendekati final untuk didaftarkan ke KPU. Pertama Ganjar Pranowo diusung PDI Perjuangan dan PPP. Kedua Prabowo Subianto diusung Partai Gerindra dan PKB. Dan ketiga Anies Baswedan diusung Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat. Tinggal dua partai yang belum mengumumkan calonnya yakni PAN dan Golkar.
Oleh sebab itu survei politik kini mengerucut pada tiga nama Kandidat capres tersebut. Menariknya dalam temuan survei terbaru yang dirilis Charta Politika Indonesia, memperlihatkan massa pendukung Capres 2024 terungkap masih terpengaruh psikologis pada Pilpres 2019. Pilihan pada capres mengarah pada psikologis terbelahnya masyarakat. Ibaratnya sering dijuluki Cebong dan Kadrun.
Ada dua kelompok kuat. Yakni massa pendukung Joko Widodo. Dan yang kedua massa oposan Jokowi. Mereka menyalurkan aspirasi pada Capres sebagaimana psikologis terbelahnya masyarakat. Satu pro Jokowi dan satunya anti Jokowi.
Terbukti dalam survei terbarunya Charta Politika Indonesia memperlihatkan, mayoritas pemilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, mendukung Ganjar Pranowo menjadi presiden pada Pilpres 2024.
Sementara kubu sebelah yang anti Jokowi memilih antara Prabowo dan Anies Baswedan. Charta Politika menemukan responden mayoritas pemilih Prabowo Subianto masih didominasi oleh pendukung yang antitesis terhadap Jokowi dalam Pemilu 2019 atau tidak puas dengan kinerja pemerintah saat ini.
“Pemilih Prabowo masih ditopang oleh basis pemilih 2019 yang cenderung anti terhadap pemerintahan Jokowi,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam paparan hasil survei secara daring pada Senin (15/5/2023).
Sementara itu, lanjut Yunarto, untuk calon pemilih yang cenderung memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024, didominasi oleh mayoritas publik yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
“Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma’aruf, ternyata 61 persen memilih Ganjar Pranowo dan hanya 18 persen menyatakan hanya memilih Prabowo Subianto, serta 14 persen kepada Anies Baswedan,” papar Yunarto Wijaya.
Sementara itu, pemilih Jokowi-Ma’ruf yang memilih Prabowo sebanyak 18 persen dan yang memilih Anies Baswedan 14 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 6,1 persen.