Jakarta, EDITOR.ID,- Hasil jajak pendapat terbaru Litbang Kompas menempatkan elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di puncak atau teratas sebagai calon yang banyak dipilih responden.
Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pamornya justru menurun. Menariknya lagi Anies-Cak Imin mampu menggeser posisi Ganjar-Mahfud. Kini paslon Ganjar-Mahfud berada di posisi buncit atau terendah.
Biaya survei sepenuhnya ditanggung oleh Harian Kompas tanpa melibatkan sponsor darimanapun. Jajak pendapat berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 secara tatap muka. Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 39,3 persen. Angka ini mengalami peningkatan ketimbang survei yang sama empat bulan lalu.
Pada jajak pendapat Agustus 2023, elektabilitas Prabowo berada di angka 31,3 persen dan menempati peringkat kedua.
Kemudian, elektabilitas capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengalami penurunan. Pada Agustus 2023, tingkat elektoral mantan Gubernur Jawa Tengah itu ada di urutan pertama dengan raihan 34,1 persen. Bahkan posisi Ganjar-Mahfud MD, kini digeser oleh pasangan Anies-Cak Imin.
Sedangkan pada survei saat ini, tingkat elektoral Ganjar berada di urutan kedua dengan capaian 18 persen. Adapun elektabilitas capres nomor urut 1 Anies Baswedan juga mengalami penurunan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Agustus 2023 memiliki elektabilitas 19,2 persen. Sedangkan pada jajak pendapat kali ini, elektabilitas Anies 17,4 persen.
Ganjar Terpuruk Imbas Perseteruan Jokowi-PDIP
Menurut peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, perubahan elektabilitas ini dipicu isu retaknya hubungan antara Presiden Jokowi dengan PDIP. Selain itu sikap kritis dan serangan narasi yang dilancarkan baik oleh PDIP maupun kubu Ganjar-Mahfud kepada Presiden Jokowi juga menjadi salah satu pemicu terpuruknya suara mereka.
Isu Jokowi sudah tak dekat lagi dengan PDIP menjadi penyebab bergesernya suara pemilih PDI Perjuangan (PDI-P) dan pemilih Joko Widodo ke Prabowo-Gibran. Nampaknya, perseteruan antara Jokowi dengan PDIP sangat berdampak pada hasil survei pasangan capres dan cawapres nomor urut 3.
“Soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen,” tulis peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, dikutip dari Harian Kompas, Senin (11/12/2023).
Menurut survei Litbang Kompas, pemilih PDI-P yang memilih Prabowo meningkat dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen. Sedangkan pemilih Jokowi yang memilih Ganjar pada jajak pendapat kali ini tercatat 22,9 persen menurun dibanding Agustus 2023 yang mencapai 48,1 persen.