Ilustrasi
EDITOR.ID, Jakarta,- PT Pertamina Persero yang baru saja sukses merebut penguasaan Blok Minyak Rokan dari tangan Chevron telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mengoptimalkan ekplorasinya. Jika 2021 nanti sudah ditangan Pertamina, perusahaan migas pelat merah ini berjanji akan mengoptimalkan beberapa lapangan yang statusnya masih primary dan secondary recovery.
“Alhamdulillah. Rencana ke depan kami sudah sampaikan di proposal, yang pasti nanti kami baru mulai di 2021. Kami sudah bikin program kerja berdasarkan data yang kita bisa akses kemarin, dari situ masih ada beberapa peluang untuk paling tidak mengoptimalkan beberapa lapangan yang masih statusnya primary-secondary recovery, tentu kami akan lanjutkan, di sana kan sudah ada program awal chemical EOR nanti akan kami teruskan,” ujar Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (31/7/2018)
Lebih lanjut, ia mengatakan, pada awal pengelolaan, nantinya perusahaan akan fokus mengelola lapangan-lapangan yang selama ini belum jadi fokus dikelola oleh kontraktor eksisting, yakni Chevron Pasific Indonesia.
“Kalau berjalan lebih baik mudah-mudahan bisa menahan penurunan produksi (decline), jadi produksi dari 2021 ke depan tidak drop banyak. Mudah-mudahan kami bisa tingkatkan, terutama program EOR berhasil dengan baik,” pungkas Syamsu.
Sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, pemerintah telah resmi menunjuk PT Pertamina (Persero) 100 persen mengelola Blok Rokan.
Pengumuman resmi Archandra Tahar ini menjawab teka-teki mengenai siapa yang akan mengelola blok minyak tersubur di RI tersebut setelah sebelumnya santer terjadi persaingan ketat antara Pertamina vs Chevron untuk merebut Blok Rokan.
Dan akhirnya Arcandra Tahar memutuskan Pertamina duduk sebagai operator di blok Rokan. Pertamina akan kelola blok ini setelah 2021, hingga 20 tahun mendatang.
“Pemerintah lewat Menteri ESDM menetapkan pengelolaan blok Rokan mulai tahun 2021 selama 20 tahun ke depan akan diberikan kepada Pertamina” ujar Arcandra di Kementerian ESDM, Selasa (31/7/2018).
Sebagaimana diketahui, blok Rokan adalah blok tersubur di Indonesia. Berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sampai April 2018 tercatat produksi minyak di blok Rokan mencapai 210.280,60 BOPD, dan produksi gas-nya sebesar 24,26 MMSCFD. (tim)