EDITOR.ID, Jakarta,- Sugi Nur Rahardja marah besar dan kecewa karena Refly Harun mencari selamat dan melepaskan tanggung jawab. Kekecewaan Sugi karena Refly saat diperiksa Bareskrim Polri mengaku bahwa wawancara talkshow yang berisi ujaran kebencian dan menghasut itu, bukan inisiatif dia tapi diminta diagendakan oleh Sugi.
Dan kini Sugi Nur kena getahnya. Ia menjadi pesakitan gara-gara melontarkan ujaran kebencian dan menghasut berbau SARA dalam sebuah wawancara dengan Refly Harun di akun resmi milik Refly, @reflyharunofficial di medsos Youtube.
Sugi Nur membantah keras jika wawancaranya diagendakan oleh dirinya sebagaimana pengakuan Refly Harun dihadapan penyidik Bareskrim Polri. Pria kelahiran Banten ini mengaku terpancing pertanyaan Refly.
“Itu kan saya kalau ga diwawancarai Refly kan saya ga ngomong begitu (ujaran kebencian dan menghasut,red), nah itulah saya (terpancing provokasi pertanyaan Refly,red),” ujar Sugi Nur Rahardja dalam sebuah wawancara dengan detik di dalam sel tahanan.
Kenapa Refly menanyakan masalah rezim dan Nahdlatul Ulama? tanya Sugi Nur. “Itu bukan berarti diagendakan, saya itu orangnya mengalir saja, coba saya sekarang ditanyain soal NU pasti saya akan menjawab seperti itu lagi, jadi itu sudah naluri saya,” kata Sugi membantah pengakuan Refly bahwa yang mengajak wawancara Talkshow adalah Sugi Nur.
Sugi Nur protes bahwa Refly harus adil dan berbicara tentang kebenaran. Jangan dipelintir.
Pemilik akun Youtube yang dipakai wawancara Sugi Nur menjelekkan Nahdlatul Ulama (NU), Refly Harun mengaku sebenarnya ia diajak Sugi Nur untuk berkolaborasi membuat konten video di YouTube yang kemudian isi kontennya dipermasalahkan karena diduga menghina NU.
Refly mengaku ditelepon Gus Nur pada pertengahan Oktober lalu.
“Saya itu ditelepon tanggal 12 Oktober oleh Gus Nur untuk ngajak yang namanya kolaborasi. Kenapa begitu? Ya saya kira apple to apple saja karena subscriber dia itu sudah 500 ribu lebih, saya juga 600 ribu. Jadi, dalam dunia per-YouTube-an biasa itu colab (kolaborasi) dan terjadilah interview itu,” kata Refly di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/11/2020).
Refly mengatakan isi konten dalam video tersebut membicarakan banyak hal. Menurut Refly, metode yang digunakan dalam pembuatan konten video tersebut adalah saling bertanya, yang diawali dari pertanyaan Gus Nur kepada dirinya.
“Dan kalau kita lihat interview-nya kan tidak hanya bicara soal yang hanya dipermasalahkan, tapi bicara hal yang banyak sekali dan metodenya adalah dia bertanya dulu, lalu kemudian saya bertanya,” ujarnya.