Staf Ahli Menkominfo Sebar Hoaks, Tertangkap Basah Buru-Buru Dihapus!

prof henry subiakto dan screen shoot postingannya yang berbau informasi hoaks

EDITOR.ID, Jakarta,- Salah satu tugas Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di era digital adalah menindak dan mencegah adanya penyebaran berita atau video hoaks di media sosial. Namun jika yang menyebarkan video hoaks itu adalah Staf Ahli Menkominfo apa jadinya?

Kali ini sang penyebar video hoaksnya adalah Staf Ahli Menkominfo di Twitter. Namun aksinya menyebarkan video hoaks tertangkap basah netizen. Karena ketakutan dan terus dikritik atas ulahnya, sang staf ahli kemudian menghapus video hoaksnya dan berdalih sedang bereksperimen.

Dia adalah Profesor Henry Subiakto. Jabatannya mentereng Guru Besar FISIP Universitas Airlangga dan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi. Namun ulahnya sungguh tak simpatik. Karena ia disebut iseng menyebar hoaks di Twitter.

Adapun info tidak benar yang ia unggah yaitu soal Warga Negara Indonesia (WNI) yang ia sebut diserang di Amerika Serikat (AS) karena kebencian pada ras Asia.

Cuitan tersebut telah dihapus oleh Henry, namun beberapa orang telah mengambil tangkapan layar.

?Ada fenomena rasis di AS. Bule benci wajah-wajah Asia. Ini anak Indonesia di San Diego diserang bule. Dia adalah Anton Karundeng, orang Menado Surabaya. Si bule nggak tahu kalau Anton jago berantem. Video ini dapat dari FB Pak Peter F Gontha,? tulis @henrysubiakto dalam tangkapan layar yang diunggah @raviopatra pada Rabu, 31 Maret 2021.

Atas cuitannya, beberapa orang pun menegur dan mengkritik Prof Henry bahwa informasi tersebut tidak benar alias Hoaks. Netizen juga menasehati Prof Henry agar jangan mudah menyebarkan berita atau informasi hoaks tanpa terlebih dulu disaring atau diklarifikasi kebenarannya.

Berikut sentilan dan kritikan netizen. ?Halo @henrysubiakto, biasakanlah memeriksa informasi sebelum dikirim di media sosial. @kemkominfo tolong ini dikasih stempel hoax ya. Bersama kita hentikan disinformasi!!? cuit @raviopatra.

Setelah tertangkap basah menyebarkan informasi hoaks di twitter dan ditegur banyak warganet, Henry pun buru-buru menghapus postingan hoaksnya. Karena terpojok, Prof Henry berdalih bahwa ia terkadang memang melakukan eksperimen.

https://twitter.com/cybsquad_/status/1377183641256648710

Prof Henry berdalih bahwa ia sengaja mengunggah kembali informasi lama untuk eksperimen melihat reaksi warga Twitter.

Hasilnya, warga Twitter menurut Henry lebih cepat dalam mengoreksi informasi.

?Saya justru kadang sengaja bereksperimen, apa yang sudah tersebar cukup lama di banyak WA group & FB, saat saya coba naikkan ke twitter, ternyata reaksi di twitter itu lebih cepat dalam mengoreksi content, terutama pada akun yang jelas pemiliknya. Hanya sejam sudah banyak yang ngoreksi. Baguslah. Thanks,? cuitnya pada Rabu, 31 Mei 2021.

Ia pun mengaku telah menghapus cuitannya yang keliru tersebut.

?Jika content itu mudzarot ya dihapus saja. Dan ternyata di twitter banyak akun yang senang saat nemu kekeliruan. Ya monggo. Saya ngetwit sekaligus mengamati & merasakan,? katanya

?Jadi makin terbukti di medsos banyak orang bersemangat untuk kritis & cenderung keras serang orang tanpa takut resiko,? lanjutnya. (tom)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: