Soal Pembangunan Gereja, LaNyalla: Negara Tak Boleh Tunduk Tekanan Massa

EDITOR.ID, Jakarta,- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Haji LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan, negara tak boleh tunduk pada tekanan massa. Hal ini terkait keprihatinan LaNyalla terhadap tersendatnya kegiatan renovasi Gereja Katolik Santo Joseph Tanjung Balai Karimun.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Haji LaNyalla Mahmud Mattalitti

Meskipun pembangunannya sudah mendapat semua izin yang dipersyaratkan Pemda setempat, ternyata masih juga dihentikan oleh oknum-oknum yang bermain politik dengan menggiring masyarakat untuk berdemo dan menuntut agar semua izin dimaksud dicabut oleh Pemda.

“Mereka memaksakan kehendak secara tak adil dan tak mengindahkan hukum, hal ini harus ditindak tegas negara,” tegas Haji LaNyala dalam siaran pers yang diterima EDITOR.ID, Rabu (4/3/2020)

Menurut Ketua Pembina Pemuda Pancasila Jawa Timur ini, Indonesia adalah negara hukum. Dimana setiap warganya sama kedudukannya di depan hukum.

“Negara harus hadir dengan jalan memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua warganya, terlepas dari latar belakang suku, agama, dan budaya, sebab UUD 1945 menjamin kebebasan setiap warga negara untuk beribadah menurut keyakinannya masing-masing,” tegas LaNyalla terkait kisruh pembangunan Gereja dan menyikapi sikap toleransi antar umat beragama.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti hari ini ketika ia menanggapi kasus-kasus penyerangan terhadap tempat ibadah yang masih terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini.

LaNyalla juga menyoroti kasus perusakan mushala di Perum Agape Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada 26 Januari silam oleh dua kelompok masyarakat yang mengklaim dirinya sebagai anggota Brigade Yoshua dan Brigade Manguni.

“Kasus penyerangan terhadap tempat ibadah agama manapun tidak dibenarkan dan patut dikecam oleh semua warga bangsa yang mencintai tegaknya NKRI, Pancasila, dan UUD 1945”, tegas mantan Ketua Kadin Jawa Timur ini.

“Tindakan-tindakan tak beradab semacam itu tak boleh terulang lagi. Oleh sebab itu maka aparat Pemda, aparat Kepolisian, serta Forum Komunikasi Antarumat Beragama perlu meningkatkan kewaspadaan untuk memonitor semua gejolak serta potensi gangguan keamanan di semua daerah di Indonesia,” imbuh LaNyalla

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Haji LaNyalla Mahmud Mattalitti

LaNyalla menambahkan bahwa semua perbedaan dalam masyarakat, baik itu perbedaan etnis maupun agama adalah kehendak dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Oleh karena itu haruslah disikapi sebagai sumber kekuatan dan kekayaan budaya bangsa, bukan alasan untuk memecah-belah bangsa ini, sebab Indonesia membutuhkan keamanan dan kekompakan untuk menyongsong masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: