Diperlukan upaya ekstra kuat bagaimana memaksimalkan aset yang sudah ada dari produksi, dari EOR, mengakslerasi temuan-temuan itu menjadi on stream, dan upaya-upaya massif dari eksplorasi.
“Upaya-upaya ini membutuhkan dukungan banyak pihak termasuk juga daerah penghasil migas. Itu sebabnya kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada daerah penghasil migas yang berkontribusi besar dalam pencapaian produksi migas,†paparnya.
Taslim menekankan pentingnya peranan daerah untuk membantu peningkatan produksi migas di Indonesia. Tanpa dukungan dari semua pihak tidak bisa mencapai target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD.
SKK Migas saat ini terus memacu produksi minyak dan gas bumi dengan mempercepat onstream 12 proyek migas pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, diproyeksikan lima proyek hulu migas akan onstream pada kuartal dua tahun 2022.
Melihat potensi migas Indonesia yang sangat besar semestinya produksi masih dapat dimaksimalkan. Saat ini terdata Indonesia memiliki 128 cekungan migas, di mana yang sudah berproduksi baru sebanyak 20 cekungan, dan terdapat 27 cekungan yang sudah ada temuan, namun belum berproduksi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) untuk mencapai target 1 juta barel minyak perhari (Barrel Oil Per Day/BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik perhari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD) atau 3,2 juta barel setara minyak per hari (boepd) pada tahun 2030. Sejumlah strategi akan ditempuh untuk mengejar target tersebut.
“Strategi untuk mencapai target-target tersebut antara lain optimalisasi produksi eksisting, transformasi sumber daya untuk produksi, akselerasi Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi yang masif untuk penemuan besar, serta pengembangan minyak dan gas bumi non-konvensional,†ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Arifin juga menegaskan bahwa potensi investasi di hulu migas masih terbuka lebar. “Kami memiliki 70 potensi cekungan yang belum dieksplorasi untuk ditawarkan kepada para investor. Kami juga akan mengakselerasi eksplorasi di 5 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia Timur, yakni Buton, Timor, Seram, Aru-Arafura, dan West Papua Onshore,†imbuh Arifin.(tim)