SKK Migas Perlu Kolaborasi untuk Kejar Target

Dimana pencapaian ini antara lain merupakan efisiensi dari empat komoditas utama industri hulu migas yaitu Drilling, Perkapalan dan Transportasi, Konstruksi EPCI, dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi yang ditargetkan oleh Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang & Jasa, Bidang Pengendalian Pengadaan SKK Migas.

Selain upaya percepatan persetujuan rencana Tender maupun hasil Tender oleh SKK Migas yang berhasil dicapai dengan waktu rata-rata 8.93 hari kerja untuk setiap persetujuan dari target 15 hari kerja sesuai ketentuan, tambah Murdo.

Para pembicara dari SKK Migas ini menyampaikan ide dan paparannya dalam rangka menyukseskan kegiatan SCM Forum dalam event International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2020 (IOG).

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Desember 2020, hari ini, Kamis (3/11) Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa, Bidang Pengendalian Pengadaan SKK Migas mengadakan diskusi Delivery Result of FGD Acceleration of Tender and Contract Strategy.

Narasumbernya antara lain Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa, Erwin Suryadi, dan sejumlah profesional dari KKKS, serta perkumpulan perusahaan-perusahaan penunjang migas.

Sementara itu IPA sebagai asosiasi kunci dari pemangku kepentingan di Industri Hulu Migas, melalui Ketua Komite SCM Fery Sarjana, menyampaikan dukungan target pencapaian SKK Migas dan Pemerintah untuk mencapai tujuan 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030.

Penting adanya suatu komitmen, kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung serta terus menerus melakukan perbaikan berkelanjutan, tambah Fery.

Senada dengan IPA, Lelin Eprianto selaku Human Capital & Business Support Director PT Pertamina Hulu Energy Sub Holding Upstream menyampaikan seluruh wilayah kerja Upstream Pertamina sangat mendukung strategi yang telah ditetapkan oleh SKK Migas, dengan memastikan aspek compliance dalam setiap proses bisnis SCM dan kecepatan proses untuk mencapai tujuan akhir yaitu operational excellence, peningkatan produksi, dan peningkatan cadangan.

Tidak terlepas juga inovasi yang akan dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan hulu migas di seluruh wilayah kerja hulu Pertamina, salah satunya adalah pemenuhan target TKDN dalam proses pengadaan barang dan jasa di seluruh wilayah kerja baik dengan skema Cost Recovery maupun Gross Split sebagaimana diamanatkan oleh Pemerintah dan SKK Migas. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: