Jakarta, EDITOR.ID – Jumat, 10 Februari 2023. Siklus matahari adalah siklus sebelas tahun sekali ketika jumlah bintik matahari bervariasi.
Pada periode teraktif, atau solar maximum, jumlah bintik matahari bertambah hingga puncaknya, sementara pada periode dengan aktivitas terendah, atau solar minimum, jumlah bintik Matahari berkurang hingga titik terendahnya.
Manusia harus mengakui bahwa matahari adalah bagian yang ada di mana-mana dan vital dalam kehidupan manusia dan juga semua mahluk yang hidup di bumi ini, ada banyak hal tentan Matahari yang masih teatap misteri dan membingungkan.
Hingga manusia telah berupaya mengetahui misteri yang ada pada matahari, maupun hal-hal hingga sekarang banyak sesuatu yang dianggap sangat aneh.
Saat ini manusia hanya mengetahui bahwa material dari filamen plasma yang setiap kali meletus dari permukaannya diketahui telah pecah, bentuk pecahannya nampak membentuk pusaran mirip mahkota di atas kutub utara matahari.
Analisis lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan apakah ini benar-benar terjadi atau tidak.
Hingga perkembangannys saat ini, para ilmuwan yang konsentrasinya mengamati Matahari mengatakan bahwa mereka belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya– dan dari rekaman video yang berhasil direkam tidak diragukan lagi bahwa itu merupakan fenomena yang spektakuler.
Bahwa penemuan materi dari keunggulan di bagian utara baru-baru ini telah ada pemisahan diri dari filamen utama dengan yang baru saja yang sekarang beredar dalam pusaran kutub secara masif di sekitar kutub utara Bintang kita (Bimasakti/Milky Way Galaxy)
Implikasinya bahwa untuk memahami dinamika atmosfer Matahari di atas 55° di sini tidak bisa dilebih-lebihkan! pic.twitter.com/1SKhunaXvP
— Dr. Tamitha Skov (@TamithaSkov) 2 Februari 2023 Kejadian yang tak terduga pada tata surya meski tidak sepenuhnya mengejutkan.
Bimasakti telah meningkatkan aktivitasnya, dan nampaknya terpantau semakin gaduh dengan aktivitas bintik pada matahari maupun suar.
Sejauh ini badai matahari terus berkobar sepanjang hari sepanjang bulan juga sepanjang tahun ini, terpantau memuntahkan beberapa kelas-X dan kelas-M pada Januari 2023, dengan demikian matahari memasuki 2023 menampakkan keaktifannya yang luar biasa (semakin bertambah aktif).
Letusan terbesar dan terbesar kedua yang mampu dilakukan Matahari.
Menerima kenyataan ini tidak perlu dikhawatirkan, setidaknya matahari terdata dat aktifitas sebelumnya juga pernah mengalami hal yang sama sedang mengalami siklus aktivitas setiap 11 tahun bahkan lebih, dari yang relatif tenang dan damai, hingga yang benar-benar dikategorikan ribut.
Siklus ini bertepatan dengan fluktuasi medan magnet matahari. Saat medan magnet terlemah di kutub, maka kutub magnet matahari akan berpindah tempat, dan polaritas medan magnet pun menjadi berbalik arah.
Dalam jeda balik arah inilah terpantau kalau kondisi matahari dalam keadaan paling aktif, yang dikenal sebagai maksimum matahari.
Menurut para pengamat peristiwa ini merupakan sebuah pusaran yang menakjubkan khususnya di wilayah kutub utara Matahari.
Sebagai gambaran bisa melihat animasi yang secara khusus dibuat dari gabungan materi gambar AIA 171 Å + 304 Å, hingga nampak penampilan material yang sangat keren dinamis dengan latar belakang korona. https://t.co/OApfBUL9qf pic.twitter.com/ID4TYIw23p
Halo CME (@halocme) 3 Februari 2023 Kami tepat di puncak maksimum matahari.
Karena Matahari sangat misterius dan sulit diprediksi, kita tidak tahu persis kapan pembalikan polaritas akan terjadi (ilmuwan biasanya hanya dapat membuat keputusan setelah peristiwa tersebut), tetapi kita tahu perkiraan kasarnya: Prediksi kita saat ini menempatkannya di Juli 2025
.Tapi siklus saat ini juga agak aneh. Tidak semua siklus matahari dibangun dengan cara yang sama; ada yang lebih kuat, ada yang lebih lemah.
Ilmuwan tata surya dapat membuat prediksi tentang perkembangan siklus matahari ke depan, namun semenjak dari awal siklus matahari saat ini, sejak dimulai Desember 2019.
Semenjak itulah aktivitas matahari telah melampaui ekspektasinya secara signifikan dan hingga detik-detik ini masih terus berlanjut.
Pengamatan lebih lanjut tentang Solar Polar Vortex mengungkapkan bahwa dibutuhkan sekitar 8 jam bagi material untuk mengelilingi kutub pada garis lintang sekitar 60°, itu artinya, batas atas estimasi kecepatan angin horizontal pada peristiwa ini adalah 96 kilometer per detik atau 60 mil per detik! pic.twitter.com/EpHhwdLeDs
Dr. Tamitha Skov (Twitter/@TamithaSkov) pada 4 Februari 2023 mengatakan, membawa kita kembali ke hiruk pikuk kutub kecil yang aneh yang diamati sejak 2 Februari 2023.
Dari apa yang dapat diketahui para ilmuwan sejauh ini, ini dimulai dengan solar prominence, filamen plasma terang yang memanjang keluar dari permukaan matahari.
Tidak hanya penonjolan matahari yang normal, tetapi juga lokasi dan jenis yang satu ini.
Tonjolan “pagar tanaman” yang besar – dinamakan demikian karena menyerupai pagar tanaman – sering terjadi di sekitar mahkota matahari, pada garis lintang tinggi.
Namun yang terjadi selanjutnya bukanlah: Material tampak terlepas, mengitari kutub pada garis lintang 60 derajat selama sekitar 8 jam, dengan kecepatan sekitar 96 kilometer (60 mil) per detik. Menjalankan diff pic.twitter.com/VyHiofdZpE — Scott McIntosh (@swmcintosh) 3 Februari 2023
Fisikawan surya Scott McIntosh dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional AS – yang telah mengamati matahari selama beberapa dekade mencoba memahami siklusnya – mengatakan kepada Space.com bahwa ia belum pernah melihat “pusaran” seperti yang terjadi saat sepotong menonjol pecah dan dilempar ke atmosfer matahari.
Nah, dengan demikian kita sepatutnya menunggu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peristiwa aneh dari matahari tersebut.
Analisis maupun pendapat para ilmuwan tata surya tentunya tidak diragukan lagi, bahkan sekarang data yang telah dianalisis menjadi kekayaan ilmu pengetahuan yang telah diketahui dimiliki dari hasil observatorium surya sepanjang waktu.
Pasti semua menunggu penuh penantian, berharap tidak akan terlalu lama lagi. Karena kutub matahari diakui para ilmuwan sangat sulit diamati.
Hasil temuannya nanti yang ditunggu-tunggu pasti hasilnya sangat menarik.
Sementara itu, prediksi McIntosh dan timnya lebih cocok dengan siklus matahari yang diamati hingga saat ini daripada prediksi lainnya.***