“Maka sikap kami, kita tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan (penghitungan suara). Artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan,” sambungnya.
PDIP sendiri melihat adanya anomali dari hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024. Hal itu disebabkan oleh kecurangan secara sistematis dari hulu ke hilir.
Karenanya, PDIP mengusulkan agar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk membentuk sebuah tim khusus. Tim khusus tersebut bertugas untuk menginvestigasi indikasi kecurangan yang terjadi di banyak wilayah.
“Kemudian juga investigasi forensik untuk melihat dari seluruh proses-proses yang ada dan tim khusus ini. Tentu saja juga akan menampung dari pihak-pihak yang punya interest begitu besar di dalam menjaga demokrasi Indonesia,” ujar Hasto.
Pihaknya melihat, demokrasi Indonesia berada dalam titik nadir dengan berkaca pada hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024. Terdapat tekanan dan intimidasi yang mencoreng semangat pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Kemudian survei pun tidak bisa dijadikan sebagai suatu indikator, karena adanya anomali demokrasi, tetapi hasil yang ada berdasarkan hasil quick count pula nampak suatu kejanggalan yang cukup besar,” ujar Hasto.
Hal yang sama juga diungkapkan Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Ia tidak menjawab secara tegas mengenai posisi politiknya di Pilpres 2024. Posisi politik Ganjar terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo memang menjadi pertanyaan ini karena dua lawannya memiliki posisi yang jelas.
Ganjar pun menyatakan, ia bersama cawapres Mahfud MD tidak ada di posisi perubahan atau pun meneruskan pemerintahan Jokowi. Dia menyebut bahwa posisinya sesuai dengan visi misi yang dia usung, yaitu cepat dan unggul.
PKB Siap Jadi Oposisi
Berbeda dengan PDIP yang masih galau untuk menjadi parpol oposisi. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru ingin mencoba bereksperimen dan berpetualang menjadi parpol oposisi.
Apalagi Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang menjadi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan gencar menyuarakan gerakan perubahan. Sementara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memosisikan diri sebagai penerus Jokowi.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengaku siap jika harus menjadi oposisi pada pemerintahan mendatang. Hal itu disampaikan Muhaimin saat menyampaikan visi-misi di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023) sebelum agenda pencoblosan silam.
Mulanya, seorang panelis bernama Charles bertanya apakah PKB siap menjadi oposisi jika kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.