Dalam vlognya itu, Rabbial Muslim Nasution yang masih remaja sempat menyindir Jokowi dan Ahok soal banjir. Channel Youtube Rabbial Muslim Nasution sudah ada sejak tahun 2013.
Ada dua video yang diposting dalam channel Youtube Rabbial Muslim Nasution. Video pertama, Rabbial Muslim Nasution yang masih remaja mengenakan topi terbalik. Rabbial Muslim Nasution berlaga seperti seorang presenter televisi.
Rabbial Muslim Nasution seakan mewawancarai temannya yang dipanggil Jokowi dan Ahok. Dalam video di channel Youtubenya, Rabbial Muslim Nasution memawawancarai soal banjir yang menggenang di Jangka, Medan.
Video Rabbial Muslim Nasution berjudul Jokowi datangi korban banjir Medan ( Jangka ) ini sudah dua ribu kali tayang.
Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu siang menyebut polisi telah mengantongi identitas dari pelaku bom bunuh diri di halaman Markas Polrestabes Medan.
“Pelaku berinisial RMN, usianya 24 tahun,” ujar Dedi Prasetyo.
Identitas pelaku diketahui berdasarkan sidik jari jenazah yang diambil oleh tim Inafis Polri. “Pemeriksaan tersebut, penyidik, dalam hal ini Inafis, berhasil mengetahui identitas tersangka di tempat kejadian perkara,” ujar Dedi.
Pelaku diketahui lahir di Medan dan berstatus mahasiswa/pelajar. “Selanjutnya dari yang bersangkutan, akan dikembangkan lagi oleh Densus 88,” lanjut Dedi.
Densus 88 Antiteror Polri dan Polda Sumatera Utara disebut juga sudah menggeledah kediaman pelaku.
Saat ini, polisi tengah mengidentifikasi pelaku termasuk ke jaringan teroris mana.
“Akan dilakukan pengembangan, apakah pelaku bagian dari jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) atau bukan,” ujar Dedi.
Ledakan bom dahsyat terjadi di halaman Markas Polrestabes Medan. Setelah dilakukan olah TKP ternyata bom tersebut bom bunuh diri.
Pelaku Rabbial Muslim Nasution yang mengenakan jaket berlogo ojek online meledakkan bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu pagi.
Pelaku langsung meninggal dunia seketika di tempat dengan kondisi mengenaskan.
Peristiwa itu juga menyebabkan enam orang menjadi korban luka ringan.
Empat orang merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, sementara seorang lain masyarakat biasa.
Selain itu, sejumlah kendaraan yang terparkir di dekat TKP juga rusak ringan. Tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Inafis, Gegana, dan Puslabfor langsung menggelar olah tempat kejadian perkara. (tim)