EDITOR.ID, Jakarta,- Saat kepercayaan publik mulai pulih dengan penampilan Witan Sulaeman dkk, dunia sepak bola kita justru diporak porandakan kekalahan menyakitkan Timnas putri 18-0 saat menghadapi Australia. Andaikan kita tidak bermain justru malah terhormat hanya kalah skor 0-5.
Tragisnya lagi sang pelatih tim nasional putri Indonesia Rudy Eka Priyambada tidak secara gentleman mengakui kegagalannya. Ia berdalih kekalahan itu akibat pemain putri minim tampil di ajang kompetisi Asia dan lawan yang dihadapi Timnas Australia berisikan pemain Eropa.
Sungguh miris memang. Tim nasional (Timnas) sepak bola putri Indonesia kita harus menelan pil pahit ketika dibantai 0-18 oleh timnas putri Australia pada laga Grup B Piala Asia 2022, India, Jumat (21/1/2022).
Si pelatih Rudi hanya bisa bicara bahwa pertandingan yang berlangsung di Stadion Mumbai Football Arena, Mumbai, India kemarin memberikan banyak pelajaran untuk skuadnya.
Juru taktik berumur 39 tahun itu mengakui ada perbedaan kualitas yang besar antara timnas putri Indonesia dan Australia.
“Pemain Australia bermain di liga-liga Eropa, sedangkan Indonesia baru memulai liga putri dua tahun lalu dan itu pun terhenti karena pandemi COVID-19. Saya berharap setelah ini kami harus membangun sepak bola putri jauh lebih baik,” tutur Rudy.
“Kami banyak mengambil pelajaran terutama soal bagaimana kami harus membangun sepak bola putri Indonesia,” ujar Rudy dalam konferensi pers virtual sesudah pertandingan yang diikuti di Jakarta.
Hasil tersebut membuat Indonesia berada di dasar klasemen Grup B. Posisi pertama dihuni Australia, disusul Filipina, Thailand dan Indonesia. Filipina sendiri menundukkan Thailand dengan skor 1-0 pada Jumat (21/1/2022). (tim)
