Sri Mulyani juga menyampaikan kekagumannya terutama dari hasil karya di setiap properti karya Ciputra.
Selama masa hidupnya, Pendiri Grup Jaya itu memiliki karya dan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan di Jakarta, salah satunya kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol yang dibangun tahun 1966.
Karya-karya almarhum Ciputra yang sampai hari ini masih dinikmati masyarakat di kawasan rekreasi Ancol di antaranya Pasar Seni, Gelanggang Renang (Atlantis Water Adventures), Gelanggang Samudra (Ocean Dream Samudra), Dunia Fantasi dan resor tepi pantai Putri Duyung Ancol.
Konglomerat properti ini ternyata pernah merasakan hidup susah. Kala itu, ayahnya Tjin Hoan tewas di tangan tentara Jepang dan menyebabkan perekonomian keluarganya susah.
Ia pun harus rela kotor-kotoran bercocok tanam dan berburu ke dalam hutan demi mendapat makan. Pemilik nama asli Tjie Tjin Hoan juga dikenal sebagai atlet lari saat duduk di bangku SMA. Bahkan, Ciputra kala itu sempat mewakili Sulawesi Utara untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional II di Jakarta.
Ciputra juga mencicipi bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung. Kala itu, suami dari Dian Sumeler ini juga mengambil jurusan Teknik Arsitektur dan mulai merintis bisnis bersama sahabatnya.
Keuletannya membuat bisnis Ciputra terus berkembang, mulai dari proyek hotel hingga mall ia kerjakan. Beberapa contoh proyeknya adalah Taman Impian Jaya Ancol, Bumi Serpong Damai, Pondok Indah, hingga Ciputra World II.
Ciputra tercatat memiliki harta mencapai US$ 1,3 miliar atau setara dengan Rp 18,2 triliun (kurs Rp 14.000). Ciputra berada di urutan 1941 orang terkaya di dunia, dan urutan 27 di Indonesia pada tahun 2018. (tim)