EDITOR.ID, Jayapura,- Ketegangan antara Gubernur Papua Lukas Enembe dengan Sekdanya Dance Yulian Flassy kian memuncak. Enembe khawatir jabatannya akan terdegradasi menyusul pengangkatan Dance sebagai pelaksana harian Gubernur Papua saat Enembe dirawat di RS Singapura.
Ia buru-buru mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Dance Yulian Flassy. Namun tuntutan ini tidak dikabulkan Presiden Jokowi karena tak ada aturan yang dilanggar Sekda Papua Dance Yulian Flassy.
Tak mempan mendesak Presiden Jokowi, Gubernur Papua Lukas Enembe mengambil tindakan dan kebijakan sendiri. Ia mengangkat Asisten Bidang Umum Sekretariat Daerah Provinsi Papua Ridwan Rumasukun sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua menggantikan Dance Yulian Flassy.
Ia pun hadir dalam serah terima tugas Sekda Provinsi Papua dari pejabat lama kepada yang baru di Gedung Negara Jayapura pada Rabu (14/7). Dance sendiri tak hadir dalam acara tersebut.
Lukas mengatakan penyerahan tugas pelaksana tugas ini agar tidak terjadi ketimpangan dalam roda pemerintahan.
“Ridwan Rumasukun juga kami siapkan untuk memperlancar urusan Pekan Olahraga Nasional (PON),” katanya, dikutip dari Antara, Rabu (14/7).
Pihaknya juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pejabat yang lama Dance Yulian Flassy karena selama kurang lebih tiga bulan telah membantunya dalam menyelenggarakan pemerintahan.
“Kami sampaikan terima kasih, karena sebagai orang Papua kami harus mengasihi,” ujarnya.
Lukas pun berharap diberi kesempatan untuk mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur Papua yang tersisa dua tahun dengan baik.
“Karena saya dipilih langsung oleh rakyat menjadi Gubernur Papua,” klaimnya.
Sementara itu, Dance mengaku mendapat konfirmasi bahwa yang dilakukan bukanlah pelantikan namun hanya penyerahan sebagian tugas Gubernur ke Asisten.
Sebelumnya, terjadi ketegangan antara Lukas Enembe dengan Sekdanya Dance Yulian Flassy.
Lukas Enembe ketakutan jabatannya akan digeser sejak adanya pengangkatan Dance sebagai pelaksana harian Gubernur Papua oleh Kemendagri.
Lukas pun murka dengan pengangkatan Dance sebagai pelaksana harian Gubernur Papua selama dirinya menjalani perawatan di Singapura. Dia pun meminta Jokowi untuk memecat Dance. (ant)