Sekamar dengan 3 Wanita, Pria ini Sembuh dari COVID-19

EDITOR.ID, Rembang,- Banyak kisah cerita dan inspirasi dari pengalaman sejumlah pasien yang sembuh dari paparan virus Corona selama menjalani perawatan. Ada yang sedih, tapi tak sedikit pasien yang justru menikmati ruang perawatan saat diisolasi. Ia merasa nyaman sehingga justru hal tersebut mendorong ia cepat sembuh.

Tidak stress dan tetap gembira. Ini yang menjadi kunci pasien bisa cepat pulih. Salah satu pengalaman tersebut dialami Muyin, warga Desa Megal, Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah.

Setelah menjalani perawatan hampir sebulan lebih di rumah sakit Wongsonegoro Semarang, Muyin kini dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Uniknya pria yang pernah merantau ke Bali ini sempat diisolasi di ruang perawatan bersama tiga pasien wanita dalam satu ruangan isolasi saking penuhnya kapasitas rumah sakit.

Kini Muyin semakin bahagia bisa kembali berinteraksi dengan warga. Selasa silam, di rumah Muyin ada penyambutan kecil untuk empunya kediaman yang pulang dari Rumah Sakit Wongsonegoro, Semarang. Muyin, raut wajahnya tampak segar. Seperti habis mandi.

Pria 29 tahun itu bercerita tentang pengalamannya. Dia Didampingi kepala desa dan sekretaris Desa Megal.

Sebelum divonis terkena corona, Muyin berangkat ke Bali sekitar Januari. Dia mencari rezeki sebagai pekerja proyek di sana.

Selama di Pulau Dewata, ia tinggal di rumah kontrakan. Bersama teman-teman lainnya. Hingga beberapa waktu lalu, ada kawannya yang sakit. Entah sakit apa ia juga tak mengetahui. Muyin ikut mengantar ke dokter setempat.

Setelah mengantar temannya itu, Muyin pulang ke Rembang. kerinduan sekitar tiga bulan kepada sanak famili dan kampung halaman sudah memuncak.

Pria berambut pendek itu pun memutuskan pulang. ”Perjalanan dari Bali. Sabtu (11/3/2020) malam mengantar teman ke dokter. Langsung berobat. Langsung pulang Minggu pagi,” ujarnya dalam pengakuan sebagaimana dilansir dari Radar Kudus, Jateng.

Dari Bali, Muyin pulang naik bus. Sampai rumah Senin pagi. Dia mengeluhkan dada sesak. Panas dingin. Kemudian diatasi dengan obat-obatan yang biasa dijual di warung. Namun tak mempan.

”Terus Senin sore dibawa ke klinik. Diperiksa dikasih rujukan ke rumah sakit Rembang,” kenangnya.

Setelah diperiksa, dan menunggu beberapa saat, diminta untuk dibawa ke rumah sakit Semarang. Dari hasil pemeriksaan rumah sakit di Semarang, disampaikan bahwa dia dinyatakan positif Covid-19. ”Sempat stres,” ungkapnya.

Sejak menjalani perawatan, Muyin mengaku lebih sering berselawat. ”Baru masuk rumah sakit. Dirawat itu baca salawat terus,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: