Semarang,EDITOR.ID, – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada hari Senin (27/11/2023) malam mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Semarang terdampak banjir, salah satunya di wilayah Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan dan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk.
Akibat banjir tersebut setidaknya bisa mengganggu kebutuhan air bersih yang diperlukan oleh masyarakat kedua wilayah yang terdampak banjir.
Meski begitu, perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang, menjamin ketersediaan air bersih untuk distribusi di beberapa lokasi terdampak banjir.
Dirut PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indardo mengatakan, keperluan air bersih merupakan hal penting dalam kondisi tanggap bencana.
Kebutuhan air bersih tersebut merupakan kewenangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang. Pihaknya melakukan pengiriman sesuai dengan instruksi intansi kebencanaan tersebut.
“Kebutuhan dalam penanganan bencana ada di BPBD. Misalnya butuh air untuk bersih-bersih jalan biasanya yang ditunjuk Perkim dan PU, kami untuk konsumsi, mandi, dan bersih-bersih dalam rumah,” kata Yudi, dihubungi melalui panggilan seluler, Rabu (29/12/2023).
Meski di bawah kendali BPBD Kota Semarang, pihaknya menyatakan kesiapan stok air bersih apabila dibutuhkan untuk memenuhi keperluan masyarakat terdampak bencana.
“Pada intinya kami stanby, apabila BPBD perintah butuh tangki air bersih di lokasi terdampak, kami siap kirim,” katanya.
Kendali Operasi BPBD Kota Semarang
Yudi menjelaskan, alasan terpusat satu pintu atau di bawah kendali operasi BPBD Kota Semarang yaitu, memudahkan pendataan terkait masyarakat yang membutuhkan air bersih.
“Sejak kemarau dan adanya musibah kebakaran, termasuk di banjir seperti yang terjadi sekarang ini, kami di bawah koordinasi BPBD Kota Semarang. Karena pengalaman sebelumnya semua orang bisa telepon PDAM jadi overlap,” ujarnya.
Dia menceritakan, pada kondisi krodit banjir tahun lalu, penanganannya dilakukan dengan cepat. Misalnya, air akan diambilkan dari pipa milik PDAM Tirta Moedal yang dekat dengan lokasi terdampak banjir.
“Kami siap, kadang tidak pakai mobil tangki air, kami cari titik suplai terdekat dari daerah terdampak, kami ambil dari sana pakai selang supaya cepat tidak mondar-mandir,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono mengatakan, sejauh ini belum ada permintaan pengirim air bersih ke lokasi-lokasi terdampak banjir.
“Iya kami akan lakukan pengiriman air, tetapi sejauh ini belum ada permintaan dari masyarakat,” kata Endro.