Sejumlah Tokoh Nasional Hadiri Halal bi Halal Chappy Hakim, Asri Hadi Juga Hadir

Team band yang dipimpin Marsekal TNI Purn Chappy Hakim, The Playsets Band Tampil Memukau

Marsekal TNI Purn Chappy Hakim Bersama Asri Hadi (Kiri), Chappy Hakim dengan team bandnya The Playsets Band (Kanan Atas). Tampak hadir mantan KSAU Marsekal TNI Purn Rilo Pambudi, Andradjati, Emir Wisnu, Kristianto (Kanan Bawah)

Jakarta, EDITOR.ID,- Pengamat dirgantara yang juga Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) periode 2002-2005 Marsekal TNI Purn Chappy Hakim menggelar acara Halal bi Halal. Sejumlah tokoh nasional hadir di acara ini. Diantaranya, Guntur Soekarnoputra dan mantan KSAU Marsekal TNI Purn Rilo Pambudi.

Juga hadir Andradjati, Emir Wisnu dan Kristianto. Kemudian juga hadir para mantan Duta besar RI diberbagai negara

Acara digelar di kediaman Chappy Hakim Jl. Pejaten Barat 3 No. 4, Jakarta Selatan,Kamis, 8 Mei 2025 jam 12.00 WIB – selesai

Menariknya acara ini menampilkan team band, Marsekal Chappy Hakim, The Playsets Band. Sehingga sambil bersilaturahmi, bercengkrama, bisa menikmati musik santai bersama.

Ketua Dewan Redaksi EDITOR.ID Asri Hadi ikut hadir dalam acara ini karena Asri adalah sahabat dekat dari Chappy Hakim. Selain itu juga hadir wartawan senior Nasir Tamara.

Asri Hadi mengatakan acara Halal bi Halal ini berlangsung sangat meriah. Para undangan yang hadir saling bercanda, bercerita tentang masa lalu, kenangan indah mereka.

Selain itu menurut Asri Hadi penampilan The Playsets Band juga sangat memukau. Lagu-lagu yang dibawakan dengan alunan musik mengingatkan memori yang sangat indah.

“Terima kasih pak Marsekal Chappy Hakim yang juga musisi atas undangan Halal bi Halal nya, saya sangat terkesan dengan acara ini, meriah semua bahagia dan senang, mereka menikmati musik dengan sangat nyaman, bisa menambah umur dan kesehatan,” kata Asri Hadi.

Guntur Soekarnoputri bersama Chappy Hakim (Kiri), Nasir Tamara wartawan senior dengan Asri Hadi (Kanan Bawah), Asri Hadi dengan Irma kakak kelas di Fisip UI (Kanan Atas)

Halal bihalal di rumah kediaman bapak Marsekal TNI Purn Chappy Hakim dihadiri teman teman dekatnya yang umumnya para pejabat tinggi baik di lingkungan Angkatan Udara pada masanya. Juga teman teman dekatnya yang pernah bertugas sebagai duta besar RI di berbagai negara pada masanya. Juga teman kecilnya Guntur Soekarnoputra

Para tamu yang sudah saling kenal itu, makan siang bersama dengan hidangan Bakso, asinan, pecel dan aneka buah buahan.

Sosok Chappy Hakim, Ibu Asal Tanah Datar

Chappy lahir dengan nama Chappy Hakim di rumah keluarganya di Yogyakarta, dan dibesarkan di Jakarta, tepatnya di Gang Poll, Jalan Segara 4, nomor 4 Paviliun, pada tanggal 17 Desember 1947. Ia adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, pasangan dari ayah Abdul Hakim dan ibu Zubainar (Berasal dari Nagari Simawang Tanah Datar ).


Rahadi mantan pilot helikopter Gudang Garam, Musi Mas dan Tommy Winata. Rahadi ini satu angkatan di angkatan udara dengan Chappy Hakim

Bangunan-bangunan rumah di Jalan Segara 4, pada umumnya merupakan bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda, dan ada beberapa rumah yang masih dihuni oleh mereka, salah satunya adalah tetangga terdekatnya, Meneer (Bapak) dan Mevrouw (Ibu) Weeneer, beserta kedua anaknya, Roy dan Dieneke.

Selain itu juga ada rumah yang dihuni oleh Reporter Sepak bola terkenal pada tahun 1950 – 1960-an, Soeparto. Karena berdekatan sekali dengan Istana Presiden, maka beberapa kali mereka menyaksikan kedatangan helikopter kepresidenan yang membawa Presiden Soekarno.

Chappy kecil dan anak-anak yang tinggal di sekitar Jalan Segara 4, anak-anak pelayan istana dan anak-anak Presiden Indonesia, berkesempatan untuk bersekolah di Taman kanak-kanak yang berada di halaman Istana, di lapangan antara Istana Negara dan Istana Merdeka. Di area tersebut terdapat kupel kecil yang dimanfaatkan sebagai TK.

Saat itu, di bagian belakang Istana yang menghadap ke Jalan Segara, ada beberapa rumah yang merupakan tempat tinggal dari para pelayan Istana.

Chappy sekelas dengan Megawati Soekarnoputri, di TK yang dipimpin oleh Ibu Tuti. Di tempat yang sama pula, nantinya, pada 17 Agustus 2003, Chappy berada kembali di area tersebut dalam pelantikannya sebagai KASAU, dan dilantik, oleh Presiden Indonesia, saat itu, Ibu Megawati Soekarnoputri.

Megawati, kembali duduk di kupel yang sama ketika ia menjadi murid Ibu Tuti di TK. Kupel itu sendiri sekarang sudah dipercantik dan berubah menjadi tempat Presiden dan keluarganya duduk setelah menerima ucapan selamat dari tamu-tamu Korps diplomatik dan pejabata lainnya.

Chappy sangat sering diajak oleh ayahnya, Abdul Hakim, jalan mempergunakan sepeda atau sesekali dengan scooter Vespa ke Bandara Kemayoran. Sejak itu mulai tumbuh kekagumannya akan pesawat terbang. Di masa itu, ia sempat berfoto dengan ayah dan kakaknya di depan pesawat Dakota dan PBY Catalina.

Kelak di kemudian hari, pesawat Dakota menjadi pesawat yang dinaiki sepanjang hidupnya namun tanpa mendarat kembali bersamanya. Hal ini dikarenakan, pesawat itu dinaikinya untuk latihan terjung payung sebagai karbol tingkat 2 di Pangkalan Udara Margahayu, Bandung.

Sembilan tahun kemudian, sekitar tahun 1978, Chappy menerbangkan pesawat Dakota sebagai Captain Pilot, setelah menyelesaikan Sekolah Penerbang TNI AU dan Latihan Transisi ke pesawat Dakota. Pesawat ini banyak memberikan kenangan, hingga nantinya ia menerbangkan pesawat yang lebih besar lagi, Vickers Viscount dan Hercules C-130.

Kebiasaannya jalan-jalan ke Bandara menjadi salah satu pencetus minatnya untuk mencintai dunia Dirgantara. Selain itu, jika pada 17 Desember 1903, Wright Bersaudara menerbangkan pesawat bermesin pertama di dunia, dan 44 tahun kemudian Chappy lahir ke dunia, yang bisa jadi ini adalah suratan tangannya untuk mencintai dunia Dirgantara.

Setelah menamatkan TK, Chappy meneruskan ke Sekolah Rakyat (SR) Negeri 47 yang terletak di Jalan Taman Petojo Jaga Monyet, cukup dekat jaraknya dari Jalan Segara 4, yang memiliki jarak cukup jauh, namun karena adanya jalan pintas maka jaraknya menjadi singkat. Di masa itu, guru wanita mendapatkan panggilan “Encik”, sedangkan guru pria, dengan “Bapak”.

Gurunya di kelas satu adalah Encik Nina yang bisa memimpin kelasnya dengan tertib dan teratur. Gurunya di kelas empat dan lima adalah Bapak Muchtar dan Bapak Gani.

Chappy mengawali sekolah SMP-nya di SMP Sumbangsih, Setiabudi yang memiliki jarak cukup dekat dari rumahnya yang baru. Ketika kelas 1 SMP, ia berkesempatan menjadi bintang film dengan judul Band Tjilik, produksi dari Anom Pictures dengan sutradara Ling Inata. Para pemain lainnya antara lain adalah Wolly Sutinah, Atmonadi, Soes DA, dan Mangapul Panggabean.

Proses seleksinya untuk menjadi bintang film cukup unik karena pemilik Rumah Produksinya tertarik dengan postur dan gayanya saat itu yang memang dibutuhkan untuk film tersebut.

Pengambilan adegannya banyak dilakukan di Studio Sanggabuana di Kebayoran Lama. Setelah film pertama, sebenarnya sudah disiapkan beberapa film lainnya untuk diperankan Chappy. Namun setelah berkonsultasi dengan Rachmat Nasution, akhirnya ayahnya meminta Chappy untuk fokus ke sekolah dan bukan berkarier di film.

Ketika naik kelas dua, ayahnya dipromosikan ke Kuala Lumpur, untuk membuka cabang baru Lembaga Kantor Berita Nasional Antara. Oleh karenanya ia dan kakaknya, Bachrul Hakim kost berdua di Jakarta sementara orang tua dan adik-adiknya ikut pindah ke Kuala Lumpur.

Dan karena kakaknya sudah bersekolah di SMP Negeri 4 di jalan Perwira, maka Chappy dipindahkan ke sekolah tersebut dan menyelesaikan pendidikannya disana.

Kakak Chappy bernama Bachrul Hakim, sedangkan adik-adiknya bernama Rusman Julius Hakim, Alan Hakim, Thursana Hakim, Budiman Hakim dan Nurmayulies Hakim. Chappy dan Bachrul, dilahirkan di Yogyakarta, sedangkan anak-anak lainnya dilahirkan di Jakarta.

Berdua bersama kedua orang tuanya, mereka pernah ikut berjalan kaki dan naik kereta api dari Yogyakarta ke ibukota Jakarta, pada peristiwa penyerahan kedaulatan RI tahun 1949. Bahrul dan Chappy memiliki beda usia yang tidak terlampau jauh, sehingga mereka cukup dekat dan memiliki nama panggilan “Aol” dan “Capi”.

Pada 14 April 2004, Chappy diangkat sebagai honorary pilot di Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) oleh Jendral William J. Begert, Komandan Pacific Air Forces (PACAF) ke 22.

Sejak 2019, ia mendirikan dan memimpin Pusat Studi Air Power Indonesia atau ICAP (Indonesia Center for Air Power Studies). (tim)

Riwayat Pendidikan Marsekal TNI Purn Chappy Hakim

Akademi Angkatan Udara (1971)
Sekolah Penerbang (1973)
Sekolah Instruktur Penerbang (1982)
Sesko TNI AU (1987)
Sesko ABRI (1997)
Lemhanas RI (1998)
Sarjana Universitas Terbuka (UT)

Kursus Penerbangan

Flight Test and Aircraft Development Course, BAE Brough England/UK.;
Instructor Course C-130 Simulator di Lockheed Georgia USA
Joint Exercise Planning Staff ADF, Australia.
Observe Training Course USAFA Colorado Spring, USA.
Short Course On Aerodynamic Cranfield Institute of Technology, United Kingdom

Riwayat Karir

Pa Skuadron 2 Halim Perdanakusuma (1973)
Penerbang VIP Kepresidenan
Komandan Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma (1989)
Komandan Wing Taruna AAU (1992-1995)
Komandan Lanud Sulaiman Bandung (1995-1996)
Direktur Operasi dan Latihan (Diropslat) TNI AU (1996-1997)
Gubernur AAU (1997-1999)
Aspers Kasau (1999-200)
Danjen Akademi TNI (2000-2002)
Kasau (2002-2005)
Pati Mabes AU (2005)
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (2016)

Leave a Reply