“Dari keterangan saksi yang didapatkan baik di pasar buah kemudian terminal Penggaron dan di sekitar saksi di Semarang Selatan dan Ngaliyan pelakunya sampai saat ini orang yang tidak dikenal. Tapi jumlahnya kurang lebih sama, sekitar 50-an motor, yang disampaikan saksi. Diduga kuat orang yang sama di empat titik,” tegas Irwan.
Sementara itu, Mochtar, Korlap ormas Pemuda Pancasila (PP) di Posko Ngaliyan yang ikut menjadi korban, mengaku bingung dengan penyerangan ini.
Sebab dirinya merasa tidak memiliki masalah dengan orang-orang di wilayahnya. “Kita tidak tahu persis, karena di sini itu aman-aman saja. Ini kita tak ada perselisihan dengan pihak mana pun,” ucap Mochtar.
“Jam 03.00-an saya dikabari, 03.40 dari PP juga ada kabar bahwa Mako sudah hancur berantakan. Dari pihak mana pun (pelakunya) kita tidak tahu itu. Kalau untuk orangnya saya sendiri tidak tahu, karena baru dikabari sesudah kejadian,” kata Mochtar.
Sebelumnya netizen di medsos twitter dengan nama akun Bang #NalaR @Paltiwest mengunggah sebuah kejadian adanya seorang anggota TNI Arhanudse bernama Pratu Marpaung menjadi korban pengeroyokan, Kamis (03/08) siang oleh beberapa oknum ormas Pemuda Pancasila terkait penarikan mobil di BCA finance. (tim)
Anggota TNI Arhanudse bernama Pratu Marpaung menjadi korban pengeroyokan, Kamis (03/08) siang oleh beberapa oknum ormas Pemuda Pancasila terkait penarikan mobil di BCA finance.. pic.twitter.com/nybtWVeSGT
— Bang #NalaR ®️ ☕ (@Paltiwest) August 5, 2023