Nasir menyatakan, minggu lalu di acara Shangri-La Dialogue di Singapura, Prabowo mengatakan siap mengirim pasukan penjaga perdamaian Indonesia ke Gaza, untuk menjaga gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Baca Juga: Diskusi Satupena, Nasir Tamara: Perang Singkat Iran vs Israel Tunjukkan Gambaran tentang Cara Perang Masa Depan
“Dengan adanya pasukan penjaga perdamaian, pengungsi warga Palestina tidak akan lagi diserang oleh militer Israel,” ujar Nasir.
Ditambahkan Nasir, Indonesia juga mau menampung warga Palestina yang jadi korban-korban perang. Pada tahap awal, 1.000 orang dulu.
“Setahu saya, di antara negara-negara ASEAN dan negara di dunia, yng menyatakan pertama kali kesediaan itu adalah presiden terpilih kita (Prabowo), yang akan dilantik pada Oktober 2024 ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Satupena Akan Hadirkan Wartawan Senior Nasir Tamara, Diskusikan Mengapa Perang Timur Tengah Makin Membara
Nasir menguraikan, semakin lama semakin banyak negara di dunia yang mengakui negara Palestina dan mendukung solusi dua negara. Yang menolak solusi ini cuma pemerintahan ekstrem kanan di bawah PM Israel Benjamin Netanyahu.
“Sebagai bangsa, Israel itu terpecah. Dalam pemilihan umum, yang menang memang Netanyahu. Tetapi banyak sekali orang Israel yang tidak mau melakukan penyerangan yang begitu kejam di Gaza,” tutur Nasir.
Nasir juga menjelaskan, saat ini sedang diproses proposal gencatan senjata tiga tahap yang didukung Presidan AS Joe Biden.
Jika itu disetujui, akan ada rekonstruksi di Gaza, seperti dulu ada program Marshall Plan di Eropa pasca Perang Dunia II. “Ini suatu perkembangan yang menggembirakan,” ucap Nasir. (tim)