EDITOR.ID, Lamongan, – Desa Sidodowo Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan melakukan lockdown atau pembatasan mikro akibat melonjaknya kasus corona virus disease 19 (COVID-19) sejak 5 hari terakhir ini.
?Hingga saat ini sudah 7 orang meninggal, namun 2 orang masih menunggu hasil swab,? ujar Kepala Desa Sidodowo Ali Makrus, kepada awak media, Minggu (6/6/2021).
Sementara warga Desa yang sebagian petani tersebut saat ini mengurangi aktivitasnya karena sejumlah akses jalan masuk menuju Desa telah ditutup oleh perangkat desa karena ada 34 orang yang saat ini positif.
?Hanya satu akses jalan menuju Desa yang dibuka,? tutur Ali Makrus.
Kades Sidodowo ini menyebutkan, selain ada korban 7 korban jiwa yang meninggal, ada juga 40 warga yang saat ini sedang terpapar.
?Kemarin yang meninggal ada lima, dan ada tambahan lagi dua. Yang dua tersebut meninggalnya di rumah. Jadi jumlahnya 7. Warga yang terpapar hari ini ada 40 orang,? ungkap Ali.
Karena kejadian tersebut, akhirnya Pemerinrah desa mengambil keputusan untuk Lockdown yang dimulai sejak tanggal 4 Juni 2021 lalu. Selain itu, juga dilakukan pula penyekatan di wilayah perbatasan antara Desa Kedungwaras dengan Sidodowo.
?Upaya dari pemerintah desa, yang pertama, melakukan pembatasan di sebagian wilayah, dan untuk keluar masuk desa kita terapkan satu pintu. Lalu kemarin juga sudah dilakukan penyemprotan atau fogging,? jelasnya.
Kendati demikian, saat Lockdown dilakukan, warga masih bisa melakukan aktifitas kerja seperti biasanya, selama tidak melanggar ketentuan waktu yang telah ditentukan.
?Untuk yang wilayah selatan ditutup total, untuk mempermudah penjagaan dan mendeteksi maka dibuat hanya satu jalur masuk. Sebenarnya Ada 2 portal. Namun ada 1 portal yang mati, dan satunya lagi buka tutup. Diberlakukan penutupan mulai pukul 7 malam, dan dibuka lagi jam 5 pagi. Jadi warga masih bisa melakukan aktifitas kerja,? terang Ali.
Sementaar itu setidaknya 750 masker dan obat-obatan dibagikan langsung ke masyarakat di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Minggu, 06 Juni 2021.
Pembagian itu juga, disaksikan langsung oleh Forkopimda sekaligus beberapa tokoh masyarakat sekitar.
?Obat ini untuk masyarakat yang terdampak pandemi. Pembagian obat ini juga mengacu pada protokol kesehatan,? kata Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono, Minggu (6/7/2021).
Ia menilai, pandemi Covid-19 adalah musuh bagi semua pihak, tanpa terkecuali bagi masyarakat. Menurutnya, masyarakat memiliki peranan penting dalam upaya pemutusan rantai pandemi di Jawa Timur.