EDITOR.ID, Surabaya, – Sarinah DPD GMNI Jawa Timur (Jatim) menanggapi kasus pelibatan perempuan dalam aksi terorisme di Indonesia.
Yang terbaru, ZA, gadis berusia 25 tahun melakukan aksi bom bunuh diri di Mabes Polri beberapa waktu yang lalu.
Ketua Bidang Sarinah DPD GMNI Jatim Sa’adatul Abbadiyah menyatakan sebagaimana dilansir Gesuri, peranan perempuan dalam aksi terorisme sangat memprihatinkan. Sebab pemanfaatan perempuan sebagai teroris bukan kali pertama terjadi di negeri ini.
Sa’ada mengatakan bahwa jaringan teroris cukup cerdas dalam memanfaatkan kaum hawa sebagai pelaku aksi aksi bom bunuh diri. Selain lebih sedikit dicurigai, upaya penggeledahan atas tubuh perempuan juga bisa dianggap sebagai bentuk pelecehan seksual terhadap perempuan.
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang dalam menyikapi kasus tersebut. Karena tujuan utama dari aksi pemanfaatan kaum hawa sebagai pelaku utama terorisme adalah jelas ingin menggoyang psikologi masyarakat,” tegas aktivis perempuan yang juga penulis produktif beberapa judul buku ini.
Sa’ada juga menghimbau agar jaringan aktivis perempuan se-Jawa Timur perlu segera melakukan konsolidasi dalam menyikapi kasus pemanfaatan perempuan dalam aksi aksi terorisme tersebut.
“Kita perlu pagar betis Jawa Timur agar tidak dimasuki oleh jaringan terorisme, apalagi yang memanfaatkan perempuan dalam mewujudkan ambisi politiknya. Selamatkan perempuan Jatim dari pemanfaatan jaringan teroris. Bersatulah aktivis perempuan Jawa Timur,” pungkas Sa’ada. (Tim)