Jakarta, EDITOR.ID,- PSSI dan Shin Tae-yong (STY) akhirnya mencapai kesepakatan terkait perpanjangan kontrak pelatih asal Korea Selatan itu untuk melatih timnas Indonesia hingga 2027. Kepastikan perpanjangan kontrak STY diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir lewat akun Instagram-nya, Jumat (28/6/2024).
“Kami bersepakat untuk terus berjuang bersama agar Tim Nasional Indonesia semakin maju, berprestasi, dan mendunia,” ujar Erick Thohir, dalam unggahannya yang menampilkan foto dirinya bersalaman dengan STY.
STY pun mengomentari unggahan Erick itu dengan kalimat, “Kami memutuskan untuk bekerja bersama Presiden Erick hingga 2027. Tolong dukung penuh sepak bola Indonesia.”
Pekan lalu, Erick Thohir memastikan proposal perpanjangan kontrak STY sudah diajukan. Hanya saja STY sedang memulihkan diri lantaran sang pelatih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Jadi kita harus menunggu recovery STY. Tanggal 27 Juni (2024) nanti setelah ketika ada undian untuk kejuaraan Kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga, STY tidak mendampingi saya,” kata Erick saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta (21/6/2024).
PSSI menunggu sampai juru taktik asal Korea Selatan itu benar-benar pulih. Sehingga baru ada hitam di atas putih. Erick meminta awak media bersabar.
Terpenting PSSI sudah memberikan detail kontaknya. Semuanya selalu dalam koridor. Tetap sesuai ikatan profesional yang terjalin.
“Masak saya ngejar-ngejar, orang lagi perawatan,” ujar Erick.
STY sempat ditargetkan membawa Timnas Indonesia senior lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Asa tersebut tercapai. Lalu STY diharuskan meloloskan Timnas Indonesia U-23 ke perempatfinal Piala Asia U-23 2024.
Situasi di lapangan melampaui target. Garuda Muda lolos ke semifinal di Qatar. Pratama Arhan dan rekan-rekan nyaris melaju ke Olimpiade Paris 2024.
Dari fakta tersebut, sebenarnya sudah bisa ditebak. Hanya menunggu waktu, PSSI resmi memperpanjang kontrak STY. Terpenting, ikatan kerja sama yang terbangun, baik dan produktif.
Berikutnya, mengenai progres sepak bola Indonesia, khususnya timnas. Erick mengapresiasai hasil kerja STY. Namun ia menekankan, semua yang terjadi hari ini, buah dari kolaborasi semua pihak.
“Para pemain juga mati-matian berkarier. Suporter, termasuk kita semua. Jangan kita terbelenggu seakan-akan suksesnya sebuah tim karena ET, atau karena seorang pemain. Tapi STY bagian terpenting yanag saya tidak bisa menutup mata dalam membangun timnas,” ujar tokoh berusia 54 tahun ini.