Sempat menjadi aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD), lulusan S1 Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) itu jadi salah satu korban penculikan pada masa Orde Baru (Orba).
Nezar memulai kariernya sebagai wartawan di sejumlah media pada akhir-akhir tahun tumbangnya rezim Orba hingga 2020.
Mengutip dari laman profil Likendin miliknya, Nezar bergabung sebagai jurnalis Tempo kurun waktu 1999-2008. Dia lalu ikut mendirikan situs berita Viva.co.id dan menjadi manager editor di sana selama enam tahun dari 2008–2014.
Pada Juli 2014 hingga September 2015 atau satu tahun lebih, dia menjadi Wakil Pemimpin Redaksi di CNNIndonesia.com. Karier jurnalistiknya lalu dilanjutkan ke The Jakarta Post sebagai Digital Chief Editor hingga September 2020.
Dia juga pernah mengabdi sebagai anggota Dewan Pers selama kurun waktu 2013-2019.
Lepas dari The Jakarta Post, Nezar mulai masuk ke lingkaran kekuasaan dengan menjadi pemimpin perusahaan BUMN. Dia pernah menjadi Direktur PT Pos Indonesia (2020-2023), lalu menjadi komisaris PT Pegadaian dari April 2022 hingga saat ini.
Sejak April 2022 juga dia menjadi Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir.
Hari ini, Senin (17/7/2023), Presiden Jokowi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo.
Jokowi juga melantik lima orang wakil menteri (Wamen). Mereka adalah Nezar Patria menjadi Wamenkominfo, Paiman Raharjo menjadi Wamendes, Wamen BUMN Rosan Roeslani, Wamenlu Pahala Mansury. Posisi Wamenag juga bakal berganti dari Zainut Tauhid Sa’adi ke Saiful Rahmat Dasuki.
Kemudian juga Jokowi melantik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Mereka yaitu Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto. (tim)