Sah! Dua Mantan Wartawan Pimpin Kominfo Mengenang Era Harmoko

Dengan demikian, dua orang itu adalah sosok berlatar belakang wartawan pertama yang memimpin Kemenkominfo sejak era reformasi.

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di Istana Negara Hari Senin (17/7/2023)

Sehingga Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk pertama kali sejak era Reformasi kembali dipimpin dua orang dengan sosok berlatar belakang wartawan. Mengingatkan di masa era Orba ketika Departemen Penerangan pernah dipimpin Harmoko sosok wartawan yang pernah bekerja sebagai jurnalis di Pos Kota.

Pelantikan dihadiri sejumlah pejabat negara. Di antaranya, Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Ketua MK Anwar Usman, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Menlu Retno LP Marsudi, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Ketua Wantimpres Wiranto.

Pelantikan diawali dengan pembacaan Keppres dan kemudian dilanjutkan pengambilan sumpah para menteri. Berikut ini bunyi sumpahnya:

“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.”

Sosok Budi Arie Setiadi

Budi Arie Setiadi mulai dikenal khalayak luas saat membentuk Projo dan mendukung Jokowi di Pilpres 2014. Dia pendukung kental Jokowi. Budi kembali membantu memenangkan Wali Kota Solo tersebut pada Pilpres 2019.

Budi lahir di Jakarta, 20 April 1969. Lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 1996 lalu. Selain menjadi relawan pendukung Jokowi, dia pernah menjabat sebagai Kepala Balitbang PDIP DKI Jakarta selama lima tahun pada 2005 lalu. Pria kelahiran 1969 itu juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDIP DKIJakarta.

Jauh sebelum berpolitik, Budi muda dikenal sebagai mahasiswa yang aktif memimpin gerakan pelajar. Ia pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI 1994 dan juga Presidium Senat Mahasiswa UI pada 1994-1995.

Ia juga pernah mendirikan dan membina Kelompok Pembela Mahasiwa (KPM) UI dan aktif dalam pers kemahasiswaan sebagai redaktur pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994.

Budi juga tercatat pernah berkecimpung di dunia kewartawanan. Periode 1994-1996, dia mengelola surat kabar mingguan Media Indonesia bersama sejumlah wartawan Tempo yang dibredel pemerintahan Soeharto.

Dia kemudian mendirikan surat kabar Bergerak yang sangat kritis pada 1998. Budi, bersama sejumlah seniornya, turut dalam pembentukan surat kabar mingguan bertema ekonomi Kontan. Dia menjadi jurnalis Kontan hingga 2001.

Sosok Nezar Patria

Serupa Budi, Nezar Patria juga dikenal pernah menjadi aktivis di era Orde Baru hingga jadi wartawan saat era reformasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: