Dalam penyelesaian masalah, kata Jokowi ada pejabat yang bertanggung jawab. Begitu juga ketika mengeksekusi proyek. Jokowi pun kemudian menyentil jajarannya yang suka memberikan laporan palsu.
“Jika ada yang tidak mampu diselesaikan segera di sampaikan dilaporkan. Dirjen terkait Menteri terkait, jangan kalau ditanya siap pak, gimana beres pak, beres beres. Aman pak, aman. Aman (tapi) nanti terakhir whatsapp ‘belum selesai pak’, ‘tidak bisa selesai pak nah’,” tegas Jokowi.
Pemerintah Paksakan Proyek Kota Mandiri Eco City Harus Jalan
Pada akhir Agustus lalu pemerintah menetapkan proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional. Kawasan ini akan dibangun berbagai macam industri, pariwisata, hingga perumahan di bawah pengembang PT Makmur Elok Graha yang merupakan anak perusahaan PT Artha Graha milik pengusaha Tomy Winata.
Perusahaan ini menggunakan lahan yang selama ini ditinggali puluhan warga dan disebut sebagai “Kampung Adat”. Namun perusahaan yang akan membangun kota Eco City tetap bersikeras menggusur lahan warga agar pembangunan bisa dilaksanakan. Namun dilawan oleh warga di tempat lahan tersebut.
Solusi untuk merelokasi pemukiman adat juga ditawarkan namun warga menolak relokasi yang akan dilakukan pasca pengosongan kawasan itu. Warga adat sekitar menyebut mereka telah ada di sana sejak 1934. Warga Pulau Rempang tak ingin kampung halamannya dihilangkan meskipun diberi tempat relokasi.
Beberapa pekan belakang warga berhasil menahan petugas BP Batam untuk masuk melakukan pengukuran lahan. Karena menurut warga belum ada kesepakatan jelas hitam di atas putih.
Namun, pada Kamis pekan lalu aparat gabungan terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Ditpam BP Batam, memaksa masuk. Dengan spontan warga menghadang di Jembatan 4 Barelang. Bentrok tidak bisa terelakkan. Tidak hanya warga yang menjadi korban, tetapi juga murid sekolah hingga balita terkena gas air mata.
Sampai saat ini tim gabungan Rempang Eco-city sudah melakukan pendataan rumah yang akan direlokasi. Warga diminta dengan sukarela mendaftarkan rumah ke posko yang sudah disediakan.
Semua rumah yang terdampak ditargetkan sudah mendaftar paling lama tanggal 20 September 2023 ini. Direncanakan Pulau Rempang akan dikosongkan sebelum tanggal 28 September 2023.
Rencananya, Rempang Eco City akan menjadi lokasi pabrik yang dioperasikan oleh produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd, yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar di taman tersebut. (tim)