Jakarta, EDITOR.ID,- Kericuhan dan baku pukul antar pendukung paslon kembali mewarnai debat calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan, pada Minggu (10/11/2024). Bentrokan tak terelakan setelah kedua kubu saling bersorak dan saling ejek. Panasnya situasi ini memicu aksi saling melempar batu antar pendukung.
Bentrok antar pendukung paslon nomor urut 1 dan 2 pada pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan terjadi di pertigaan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Andi Djemma, tepatnya di depan Hotel Claro, Makassar, Minggu (10/11/2023).
Kejadian ini terjadi menjelang debat kedua Pilgub Sulsel sekira pukul 14.20 Wita. Aksi saling lempar batu tersebut terjadi tepat di pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Andi Djemma.
Pendukung pasangan nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) dan pendukung paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse (Andalan Hati) terlibat tawuran di luar arena debat Hotel Claro Makassar.
Sejumlah kendaraan yang melintas juga terlihat sempat menjadi sasaran lemparan. Akibat kericuhan ini, Jl AP Pettarani tak bisa dilalui kendaraan. Para pengguna jalan terpaksa berhenti untuk menghindari kejadian tak diinginkan.
Awalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan telah sengaja memisahkan tempat bagi para pendukung kedua paslon ini untuk menghindari terjadinya ketegangan.
Pendukung DIA di tempatkan di Jalan Andi Djemma berdekatan hotel setempat, sedangkan pendukung Andalan Hati di tempatkan di Jalan Pendidikan berdekatan dengan hotel Claro di Jalan Andi Pangeran Pettarani Makassar.
Sesaat debat dimulai, kedua massa pendukung bertemu di pertigaan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Andi Djemma. Para pendukung lalu saling bersorak dan diduga saling ejek. Tidak beberapa lama terjadi ketegangan kemudian saling serang dengan batu.
Aparat kepolisian yang sudah berjaga-jaga berusaha merelai massa yang saling lempar, suasana pun menjadi tegang. Bentrokan itu pun menyebabkan satu unit mobil rusak, sejumlah anggota Polri dan massa pendukung paslon terluka terkena lemparan batu.
Polisi berupaya menenangkan kedua massa pendukung di luar arena debat agar tidak melanjutkan bentrokan. Aksi tawuran ini pun berhenti setelah hujan deras turun.
Sebagaimana dilansir dari Kantor Berita Antara, terlihat banyak batu berserakan di jalanan usai kejadian itu. Sejauh ini belum ada pihak yang ditangkap imbas bentrokan ini.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto menyampaikan, pihaknya bersama KPU Sulsel memang sedari awal telah memisahkan dua kelompok massa pendukung ini agar tidak terjadi kericuhan menyusul pengalaman pada debat pertama.