EDITOR.ID, Jakarta,- Rusia sudah memulai peperangan dengan menyerang Ukraina menggunakan rudal. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan operasi militer pasukannya di perbatasan Ukraina. Namun tentara Rusia juga menembaki wilayah Ukraina dengan rudal.
Otoritas regional wilayah Odessa selatan Ukraina mengatakan pada hari ini, Kamis (21/2/2022) bahwa 18 orang tewas dalam serangan rudal dari pihak Rusia.
Dan sedikitnya enam orang tewas di Kota Brovary, Ukraina, yang terletak di dekat ibu kota Kyiv, kata pihak berwenang dari kota itu, dikutip dari CNBC Indonesia yang mengutip dari Reuters, Kamis (24/2/2022).
Sebelumnya dilaporkan serangan militer Rusia mulai membuat Ukraina bersimbah darah.
Laporan AFP menyebut seorang putra menangisi jenazah ayahnya di antara puing-puing serangan rudal di distrik perumahan di kota Chuguiv, Ukraina timur.
“Saya sudah menyuruhnya untuk kabur,” isak pria berusia 30-an, di samping reruntuhan mobil yang bengkok.
Di dekatnya, seorang wanita meneriakkan kutukan ke langit.
Sebuah kawah rudal dengan lebar sekitar empat hingga lima meter menganga ke dalam bumi.
Kawah rudal itu terbentuk di antara dua gedung apartemen setinggi lima lantai yang hancur. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api.
Beberapa bangunan lain di jalan itu rusak parah, jendelanya pecah dan kusen pintunya tergantung di udara pagi yang dingin.
Pemandangan memilukan itu adalah salah satu kerusakan pertama yang dilaporkan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina Kamis pagi.
Sebelumnya, ledakan terdengar di beberapa lokasi di seluruh negeri pada dini hari.
Salah satu warga Ukraina, Sergiy, mencoba menggunakan kaki meja untuk menahan jendelanya yang pecah. Dia sendiri sudah mengalami beberapa memar di tubuhnya.
“Saya akan bertahan di sini, putri saya di Kyiv dan keadaannya sama di sana,” katanya kepada AFP.
Menurut pendapat Sergiy, rudal tersebut menargetkan lapangan terbang militer yang terletak dekat dengan Kota Kharkiv dan hanya sekitar 40 kilometer dari perbatasan Rusia.
“Lapangan terbang itu adalah salah satu target yang disebutkan Putin,” katanya. (tim)