Rumah Sakit Hancur, Panik! Perawat dan Pasien Tertimbun

Gempa Bumi Di Provinsi Sulawesi Barat Twitter @bhrazs

EDITOR.ID, Majene,- Gempa bumi berkekuatan 6.2 Skala Richter yang mengguncang wilayah Kabupaten Majene , Provinsi Sulawesi Barat Jumat (15/1/2021) pada pukul 01.28 WIB membuat gedung bertingkat Rumah Sakit Mitra Manakarra, hancur rata dengan tanah.

Sejumlah orang terjebak di reruntuhan bangunan rumah sakit (RS) Mitra Manakarra yang ambruk pasca gempa bumi mengguncang Majene , Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Mereka berusaha saling menyelamatkan sesama ketika terjebak dalam puing-puing reruntuhan.

Dalam rekaman video amatir terlihat gedung rumah sakit yang ambruk. Menurut saksi mata yang merekam video tersebut, terdapat 6 orang yang terjebak di dalam bangunan rumah sakit.

Akibatnya gempa yang berpusat pada 2.98 Lintang Selatan dan 118.94 Bujur Timur di wilayah timur laut Kabupaten Majene sejumlah perawat dan pasien di rumah sakit tersebut tertimbun.

“Sebelumnya kepanikan terjadi saat gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Majene, Sejumlah perawat berhamburan keluar RS Mitra Manakarra namun dalam hitungan menit rumah sakit tersebut telah roboh. Infonya ada enam orang tertimbun, dua orang perawat, pasien dan keluarga pasein ,” ungkap Yusuf warga Majene.

Hingga saat ini aparat gabungan masih berusaha mengevakuasi para korban dari reruntuhan bangunan. Evakuasi dilakukan dengan alat seadanya karena tidak ada alat berat.

Perawat yang selamat panik dan mencari tempat yang lebih aman.

Pasien Dievakuasi
Pasien Dievakuasi

Hingga saat ini diperkirakan banyak bangunan dan rumah warga yang hancur pasca gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) yang berpusat di Majene dengan kedalaman 10 km.

Sementara Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV – V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.

“Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti,” kata dia.

Sedangkan IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.

Tim Basarnas Kabupaten Mamuju Melakukan Evakuasi Korban Yang Masih Ada Di Reruntuhan Bangunan Yang Rubuh Dampak Gempa Berkekuatan 6,2 Magnitudo Di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat Antara,jpg
Tim Basarnas Kabupaten Mamuju Melakukan Evakuasi Korban Yang Masih Ada Di Reruntuhan Bangunan Yang Rubuh Dampak Gempa Berkekuatan 6,2 Magnitudo Di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat Antara,jpg

Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Terkait dengan gempa M6,2 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan parameter gempa terjadi pada pukul 01.28 WIB yang berpusat 6 km timur laut Majene. Pusat gempa memiliki kedalaman 10 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami,” timpalnya.

Hingga kini belum ada perkembangan informasi terkait dampak akibat gempa tersebut.BNPB masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: