“Kami tahu bahwa Rocky Gerung yang akan hadir di acara ini adalah yang sudah menghina Presiden Jokowi,” kata dia.
Rocky, menurut Esti, telah berkata-kata dengan cara tak beradab dan berbudaya.
“Padahal DIY ini kota yang beradab dan berbudaya, maka kami tidak membiarkan akademisi yang harusnya cerdas, tapi tidak dilandasi dengan adab dan budaya yang baik,” kata dia.
Esti mengatakan pihaknya tak akan menghalangi diskusi terus berlangsung. Sepanjang tidak dihadiri Rocky Gerung.
“Silahkan saja diskusi tetap berlangsung, itu hak mereka, tapi kami menolak jika Rocky Gerung bicara,” kata dia.
Abdul Rozak Waluyo, dari elemen Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) yang turut menolak kedatangan Rocky mengatakan dari berbagai forum yang menghadirkan mantan pengajar Ilmu Filsafat Universitas Indonesia itu selalu memiliki sentimen negatif.
“Dalam forum diskusi yang diikuti Rocky Gerung isinya selalu menghujat para pemimpin, seperti presiden, ini tidak mendidik dan tidak mencirikan intelektualitas, malah merusak generasi,” imbuhnya.
Rocky diadukan ke Bareskrim dan Polda Metro Jaya
Sebelumnya, Rocky telah diadukan oleh warga bernama S Hidayat Hasibuan dan Politikus PDIP Ferdinad Hutahean. Keduanya menilai pernyataan Rocky dalam orasi pada acara persiapan aksi akbar buruh telah menghina Jokowi.
Selain itu, Rocky Gerung juga dilaporkan oleh Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP ke Bareskrim Polri. Dalam laporannya, Tim BBHAR DPP PDIP menyatakan Rocky telah melakukan tindak pidana ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong atau hoaks. (tim)