“Dengan pertimbangan-pertimbangan tadi, ditambah sudah mendapatkan restu lahir batin dari keluarga. Saya masih punya ibu, Ibu Cinta [istri] juga merestui dan lain sebagainya, datanglah ke hari ini. Jadi saya per hari ini sudah berjaket kuning, sudah ber-KTA,” ujarnya.
Selanjutnya, RK juga mengklaim saat ini ia menuruti semua keputusan Golkar. Termasuk, menggaungkan narasi Airlangga sebagai capres yang diusung dari Partai Golkar, sebab dirinya diberikan mandat sebagai co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).
“Saya fatsun terhadap keputusan organisasi maka ke mana-mana keputusan partai terkait Pak Airlangga sebagai capres pun itu akan saya narasikan ke mana-mana,” ujar RK.
Ridwan Kamil Bergabung di Kosgoro 1957
Sebelum resmi menjadi kader, RK pada awal Desember lalu sudah lebih dulu masuk dalam sayap organisasi Golkar, Kosgoro 1957. Golkar pun menganggap RK sudah menjadi bagian partai mereka sejak saat itu.
Adapun meski telah dua kali menduduki posisi kepala daerah, RK sebelumnya tak pernah bergabung dengan partai politik. Pada 2013, ia terpilih sebagai Wali Kota Bandung usai diusung PKS dan Gerindra.
Lima tahun kemudian pada 2018, ia terpilih di Pilgub Jawa Barat bersama Uu Ruzhanul Ulum dengan diusung empat partai, masing-masing PPP, PKB, Hanura, dan NasDem. (tim)