Yang sangat mengejutkan, tersangkanya mantan pendonor organ ginjal — mereka mengaku tergiur menjual ginjalnya karena himpitan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
Modus penjualan ginjal dari pendonor Indonesia ke Kamboja selain melalui TPPO PMI/PRT
Selain melalui PMI/PRT, Hengki menyebut modus para tersangka yakni mencari korbannya melalui media sosial.
“Rekrut (korban) dari media sosial Facebook kemudian ada dua akun dan dua grup komunitas yaitu ‘Donor Ginjal Indonesia’ dan ‘Donor Ginjal Luar Negeri’, ada dari mulut ke mulut,” kata Hengki.
Selain itu, Hengki mengatakan ketika sudah mendapat pendonor ginjal yang akan dijual, para tersangka juga mengelabui pihak Imigrasi saat hendak berangkat ke Kamboja.
Hengki menyebut para tersangka memakai beberapa nama sebuah perusahaan dengan menyebut akan melakukan kegiatan family gathering ke luar negeri.
“Pada saat keberangkatan ke luar negeri ternyata mereka palsukan rekomendasi beberapa perusahaan seolah akan family gathering ke luar negeri,” ucapnya.
“Apabila ditanya petugas imigrasi akan ke mana? Family gathering ini ada surat tugasnya dari perusahaan. Ada perusahaan yang dipalsukan oleh kelompok ini seolah-olah akan family gathering termasuk stempelnya,” sambungnya.
Total, saat ini sudah ada 122 orang yang menjadi korban dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tersebut.
Kronologi Sindikat Jual Beli Ginjal
Terbongkar kasus jual beli ginjal ini berawal dari sebuah rumah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Provinsi Jawa Barat.
Di rumah kontrakan tersebut, polisi berhasil mengamankan beberapa tersangka — yang ditampung dan akan dibawa para calon korban ke Kamboja untuk transplantasi ginjal.
Pihak kepolisian mengklaim 122 warga negara Indonesia (WNI) diketahui sudah mendaftarkan diri untuk bersedia di berangkatkan ke Kamboja.
Awalnya bekerja untuk dipekerjakan di Kamboja, namun kenyataan oleh para mafia jual beli ginjal dibelokkan dari tujuan bekerja menjadi melakukan transplantasi ginjal di Rumah Sakit Preah Ket Mealea, Kamboja.
Salah satu korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Kota Singkawang, Rio mengatakan diimingi kerja game online dengan gaji besar menjadi alasannya memilih untuk keluar Negeri.
Ia pergi ke Kamboja pada 4 mei 2022 lalu, sebelum dilarikan ke Myanmar dan dijual.
Kemudian Rio menceritakan, ia berangkat dari Singkawang ke Pontianak menggunakan taksi. Kemudian ke Bali dengan transit pesawat ke Jakarta terlebih dahulu.
Sesampainya di Kamboja, ia dijemput oleh mobil salah satu perusahaan, bahkan ada orang Tiongkok di dalamnya.
2.149 calon korban TPPO terselamatkan
Satgas TPPO sejak 5 Juni hingga 6 Juli 203 dan telah berhasil menyelamatkan 2.049 para calon korban yang disinyalir akan dilaksanakan transplantasi ginjal mereka.