EDITOR.ID, Jakarta,- Terduga teroris Bambang Setiono mengakui sedang merencanakan akan melakukan aksi teror menyerang obyek vital, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Namun aksinya gagal setelah dia justru dicokok tim senyap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri yang sejak lama terus membuntuti gerak gerik dan kegiatannya.
Bambang Setiono mengaku dirinya adalah simpatisan FPI sejak Desember 2020. Dia mengaku belajar meracik bahan peledak dari kelompok majelisnya, Zulaimi Agus. Bahan peledak tersebut rencananya akan dipakai dia untuk menteror dan melakukan penyerangan ke SPBU.
Namun Densus 88 lebih cepat mencegah dan berhasil menangkap Bambang di sebuah mal di Pademangan, Jakarta Utara, pada Senin (29/3/2021).
Dalam sebuah video Bambang mengaku bahwa dirinya adalah simpatisan FPI.
“Saya Bambang Setiono menjadi simpatisan FPI sejak awal Desember 2020. (Keterlibatan saya) membuat bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi. Merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS,” kata Bambang.
Bambang juga mengaku ia mengetahui cara pembuatan bahan peledak diajari oleh Zulaimi Agus atas perintah Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim. Ia juga ikut merencanakan aksi pelemparan bom kepada orang Tionghoa.
“Merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel dan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo. Merencanakan pemberian serbuk HClO3 kepada setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Nabil dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan,” tutur Bambang.
Bambang juga mengaku mengetahui rencana penyerangan Habib Husein Hasni kepada anggota kepolisian.
“Mengetahui rencana penyerangan air keras oleh Habib Husein Hasni kepada petugas kepolisian. Berencana mengajarkan laskar-laskar FPI cara membuat bahan acetone,” katanya.
“Melakukan pertemuan sebanyak 3 kali di Cibadak, Sukabumi, tempat Ahmad Dimyati alias Abah Popon bersama Habib Husein Hasni, Zulaimi Agus, Jati, Jeri Junaedi, Ipul, Noval, Malik, Habib Al Jufri, Asep Komara, Angga Putra, untuk mengisi ilmu kebal dan kebatinan,” ujarnya dalam pengakuan di video.
“Mengetahui penunjukan sebagai tim eksekutor untuk penyerangan menggunakan bom lempar kepada anggota kepolisian, bersama Jeri, Ahmad Junaedi, Malik, Jati, Noval, Ipul, laskar FPI,” sambungnya. (tim)