Jakarta, EDITOR.ID,- Razia warung kopi di Garut, Jawa Barat berujung ricuh! Sekelompok massa merazia warung saat Ramadhan. Bahkan dengan emosi marah-marah mereka mengobrak abrik warung tersebut karena dianggap buka saat orang berpuasa. Aksi razia ini terekam video dan beredar viral di media sosial.
Kelakuan orang itu menuai sorotan karena sampai membuat kericuhan di warung dengan menggebrak meja dan membuang isi gelas kopi milik orang yang sedang tidak berpuasa.
Ormas Islam terbesar di Indonesia Muhammadiyah menyesalkan aksi massa yang melakukan razia warung dengan kekerasan. Pasalnya dalam ibadah puasanya umat muslim yang sedang berpuasa justru diwajibkan harus mampu mengendalikan diri dari kekerasan dan kemarahan. Ujiannya adalah kesabaran.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria berpeci menghampiri seorang yang duduk di warung. Terdengar obrolan dalam bahasa Sunda yang menanyakan tentang agama pria yang sedang duduk dan ngopi tersebut. Tiba-tiba pria berpeci itu mara-marah dan langsung mengambil gelas kopi. Ia membuang isinya dihadapan orang yang tak berpuasa.
Di bagian warung lainnya ada pria lain yang menggebrak meja dan berteriak karena menuding orang-orang di warung itu tidak menghargai orang berpuasa. Ada juga pria lain yang melemparkan gelas hingga terdengar suara pecah.
Dilansir detikJabar, Sabtu (8/3/2025), diketahui peristiwa itu terjadi di Garut, Jawa Barat (Jabar). Ternyata razia itu dilakukan setelah ada Maklumat Ramadan terkait jam operasional warung makan saat bulan puasa.
Muhammadiyah Sesalkan Aksi Razia
Muhammadiyah menyesalkan atas kejadian razia warung makan yang buka saat puasa berujung kericuhan dan perusakan. Menurutnya, menasihati tak perlu dengan cara kekerasan.
“Kalau memang benar kejadian tersebut, perlu disesalkan, karena memberi nasihat tidak perlu dengan kekerasan, itulah ujian puasa untuk menahan amarah,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, warung makan yang buka siang hari bukan untuk orang yang sedang berpuasa. Tapi untuk menyediakan makan bagi yang tak berpuasa.
“Orang membuka warung makan siang hari ialah untuk menyediakan makan bagi orang yang tidak berpuasa, apakah itu non muslim atau para musafir, atau orang sakit, termasuk ibu yang sedang berhalangan berpuasa,” ujarnya.
Selain itu, pemilik warung tidak perlu memamerkan aktivitas di dalam warung. Mereka pun diminta tak mengganggu orang yang puasa.
“Dan dari pihak warung juga jangan demonstratif secara terbuka mempertontonkan orang yang lagi makan tertentu akan mengganggu orang yang berpuasa,” katanya.
Razia Warung Tuai Kecaman Netizen
Aksi razia ini menuai kecaman dari para netizen. Tak seharusnya umat muslim menunjukkan kemarahan di bulan Ramadhan. Karena berpuasa itu menahan diri dari rasa lapar, dahaga dan lebih penting mengendalikan hawa nafsu termasuk marah dan bersikap arogan, mencederai orang lain.