Disertakan juga pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan pihak kesehatan. “Yang lebih penting kita melibatkan masyarakat karena memang ini untuk kepentingan masyarakat. Kami hadir di sini melalui perintah dari Presiden Indonesia melalui kepala staf TNI Angkatan Laut untuk membuka akses bagi para nelayan.” katanya.
Semestinya, kata dia, pembongkaran dilakukan menggunakan kapal tunda alias tug boat. Namun, karena kedangkalan laut dan cuaca buruk, digunakan perahu cepat dan material lainnya.
Ia juga mengatakan pembongkaran akan dilakukan secara bertahap. “Sepertinya tidak mungkin kalau 30 kilometer dilakukan dalam satu hari. Minimal target saya hari ini 2,5 kilometer,” kata Danlantamal III.
Harry Indarto menekankan bahwa lebih sukar melakukan pencabutan ketimbang menanam pagar laut tersebut. Danlantamal III memastikan sejauh ini belum mengetahui siapa yang mendalangi penanaman pagar laut.
“Apapun itu, kalau untuk kepentingan rakyat, Angkatan Laut, TNI khususnya, ya kita akan tampil ke depan. Lebih mudah kita melaksanakan kalau tidak ada yang mengakui, dari pada ada yang mengakui kita perlu koordinasi lebih lanjut.”
Menjelang siang, TNI AL bersama masyarakat kemudian turun bersama untuk merobohkan pagar laut yang membentang di sepanjang laut Tanjung Pasir.
Masyarakat Nelayan Antusias Robohkan Pagar Laut
Masyarakat dan nelayan yang ingin merobohkan mulanya dikumpulkan di Lantamal III. Mereka pun diberikan arahan terkait teknis pelaksanaan perobohan tersebut. Setelah itu, belasan kapal nelayan dan sejumlah kapal karet milik Lantamal diturunkan.
Puluhan kapal milik TNI Al maupun nelayan akhirnya bergotong royong merobohkan pagar yang ada di kawasan Tanjung Pasir. Beberapa cara dilakukan oleh TNI AL dan masyarakat untuk membongkar pagar-pagar yang terbuat dari bambu tersebut. Salah satunya mengikat pagar bambu tersebut dengan tali ke pagar laut.
Baru kemudian kapal milik nelayan menarik tali tersebut untuk merobohkan pagar laut. Raut semringah pun tampak jelas di wajah pada nelayan. Mereka juga sempat meneriakkan isi hati mereka selama proses perobohan. “Tarik! Tarik! Tarik!” teriak mereka.
Ada juga warga yang sempat menyampaikan sindiran. Namun, warga tersebut tak menyebutkan rinci siapa sasaran dari kritik tersebut. “Bisa kaya jual lautan. Robohkan pagar laut!” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan penyegelan di lokasi pemagaran laut sepanjang 30,16 km yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang. KKP masih mendalami penanggung jawab yang memasang pagar tersebut.
Dirjen KKP Segel Pagar Laut Sejauh 30,16 Km
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan pihaknya menyambut baik rencana masyarakat untuk mencabut pagar laut di perairan laut Kabupaten Tangerang pada awal pekan depan.