Lebih lanjut Andi Salim mengatakan dalam beberapa kesempatan GTI ikut membantu wilayah yang sedang memperjuangkan diri dari stigma kota intoleransi. Hal tersebut pernah diperjuangkan GTI saat diundang di Malang, Jawa Timur.
“Kami bergabung bersama teman-teman di Malang untuk mendukung mereka menjadikan Kota Malang sebagai kota Toleran,” ujar Andi Salim dihadapan undangan yang hadir di acara Kopdar III Toleransi Indonesia.
Oleh sebab itu semua sikap politik GTI akan diputuskan dalam pertemuan Kopdar III hari ini. “Istilahnya kami melakukan Rapat Kerja Nasional, acara ini akan dihadiri para pendiri dan pengurus pusat maupun daerah GTI untuk merumuskan perjuangan kita ke depannya, terutama dalam menghadapi agenda Pemilu 2024,” papar Andi.
Dalam Kopdar III GTI, lanjut Andi Salim, akan dirumuskan kemana arah perjuangan GTI. “Soal dukungan politik anggota kami, tentu kami akan mengawal dan menjaga calon pemimpin, calon legislatif yang pro kebhinekaan dan menghormati keberagaman agama dan keyakinan,” katanya
Andi Salim juga akan mendorong anggota organisasinya akan terus mengawal kebhinekaan dan keberagaman ditengah arus kuat pengaruh ideologi luar.
.
Materi pembahasan dari Anggota DPR RI Marinus Gea, Anggota DPRD Tangsel Iwan Rahayu, Penasehat GTI Romo Amin Kertawijaya dan Ustadz Muhammad Mounir
Ditempat yang sama Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Marinus Gea menyatakan pemahaman toleransi sebenarnya tidak terbatas pada agama tapi dalam segala aspek kehidupan, manusia harus saling menghormati dan bertoleransi.
“Antara yang ganteng dengan yang biasa, yang tinggi dengan yang rendah, karena Tuhan yang Maha Esa menciptakan manusia dalam beragam bentuk, latar belakang dan kondisi lingkungan sehingga kita harus menghargai perbedaan dan bersikap toleransi, menghargai umat ciptaan Tuhan,” katanya
Marinus Gea mengatakan bahwa tujuan dari diskusi publik ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia merupakan sumber kekuatan yang dapat menjaga keberlangsungan kesinambungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam wujud toleransi,” paparnya.
Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat di Tangsel khususnya, “Sikap saling menghargai dalam perbedaan ini harus selalu dibangun demi menciptakan kerukunan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” sambungnya.
“Momentum KOPDAR III ini diharapkan dapat membahagiakan semua umat beragama yang berada di wilayah Tangerang Selatan khususnya sekaligus perekat kerukunan dan toleransi antar-umat beragama di Indonesia,” tambahnya.