Toleransi yang berjalan baik di Indonesia, memang sempat diwarnai sejumlah kasus tindakan intoleran. Meski demikian, rumusan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara, masih terjaga dan terus dipertahankan.
Pemerintah dengan tegas memastikan Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia dan tidak bisa digantikan.
Sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah oleh siapapun bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki keberagaman baik dari etnis, suku, bahasa, agama, kepercayaan, budaya, tradisi, dan adat istiadat.
Sekalipun dipenuhi dengan keragaman, Indonesia bisa mempersatukan dan hal itu nampak pada semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda namun tetap satu jua.
Tak ayal kemajemukan, ke-bhinneka-an, dan keragaman termasuk agama, menjadi sesuatu yang tidak dapat ditolak keberadaannya di Indonesia.
Bahkan dapat juga dikatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu dari sekian negara di dunia yang memiliki tingkat heterogenitas tinggi.
“Sebagai warga bangsa dirinya tak akan menanyakan seseorang beragama apa, darimana. Tapi semua adalah warga negara Indonesia. Ini persoalan ideologi negara apalagi jika kita kembali ke azas tunggal,” tutur Andi Salim membuka pertemuan hari itu di Resto Remaja Kuring, Tangerang Selatan, Sabtu (8/7/2023).
“Bahwa sesungguhnya Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menjamin kesetaraan antar umat beragama di Indonesia, hal itu bukan toleransi yg menutupi arogansi agama mayoritas kepada agama minoritas di negara kita yang tercinta ini,” sambung Andi.
“Saya ingin mengatakan Pancasila bertoleransi itu harus kita tampakkan, jangan-jangan kita juga tunjukkan sikap bertoleransi dengan kawan-kawan, nyatakan saja,” tambahnya.
Lebih lanjut Andi dan semua anggotanya akan ikut mengawal pemilihan Caleg dan Capres dalam perspektif visi calon terkait pandangannya terhadap negara Pancasila dan UUD 1945 yang wajib menjaga keberagaman dalam kehidupan kebangsaan.
“Kehadiran Toleransi Indonesia memberikan semangat dan support bagi para calon anggota legislatif dan capres yang benar-benar dalam kepemimpinannya akan tetap menjaga kebhinekaan dan keberagaman, itu yang sangat penting bagi kami,” kata Andi Salim.
“Jaman sekarang sih nggak ada sembunyi-sembunyi, kita harus sudah berpihak ke Pancasila, karena Pancasila adalah pedoman berbangsa dan bernegara. Bukan guidens diantara kita saja atau untuk kepentingan kelompok tertentu,” lanjut Andi.
“Tapi kita bicara bagaimana kerukunan diciptakan melalui wadah kebangsaan yakni Toleransi Indonesia,” imbuhnya.