EDITOR.ID, Bandung – Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose beserta jajaran Direksi memberikan penghargaan dan apresiasi kepada tim innovator Pindad yang menduduki peringkat 4 di klasemen akhir BUMN Millennial Innovation Summit (MIS) 2020 kategori Technology Breakthrough pada Selasa, 11 Agustus 2020 di Ruang Auditorium Pindad Bandung.
Pemberian penghargaan diberikan kepada tim inovator Pindad yang terdiri dari Prima Kharisma I.Y, Shofi Muktiana S, Denny Lesmana, Pungki Sukmana P, dan Mahmed Vincent. Inovasi Pindad berjudul “Pilot Plant New Propellant Berbahan Limbah Kertas†ini berhasil menduduki peringkat ke-4 dari 4.094 inovasi skala nasional dalam kategori Technology Breakthrough di BUMN MIS 2020.
Abraham Mose menyampaikan rasa terima kasih dan rasa bangga kepada tim inovator Pindad. Abraham menyebutkan tahun 2020 merupakan tahun inovasi Pindad dan tim inovator Pindad dalam MIS 2020 ini membuktikan bahwa engineer muda Pindad mampu menghasilkan produk unggulan.
“Prestasi ini membuktikan bahwa Pindad bukan sekadar perusahaan manufaktur, pabrikan, bukan hanya perusahaan assembling tetapi juga dapat melahirkan inovasi yang menjadi kebanggaan semua. Kita tidak bisa bersaing kalau tidak punya kemampuan inovasi.†Jelas Abraham.
Abraham Mose kemudian menyampaikan pesan dari seluruh Direksi untuk jangan berhenti disini, tetap lakukan inovasi untuk membuat Pindad tumbuh kedepan dan menghasilkan produk-produk bermanfaat.
Prima Kharisma, sebagai perwakilan tim inovator Pindad menyampaikan bahwa tidak menduga akan mendapatkan peringkat 4. Prima menyampaikan bahwa penulisan ide Pilot Plant New Propellant Berbahan Limbah Kertas ini bertujuan untuk memajukan perusahaan.
Prima menjelaskan bahwa ide propellant berbahan dasar limbah kertas ini berawal dari pencarian sumber selulosa alternatif. Juga tim melihat bahwa kertas merupakan salah satu penyumbang limbah terbesar di Indonesia. Dan diketahui bahwa kertas merupakan sumber selulosa yang cukup baik untuk di sintesis menjadi nitroselulosa. Dari hasil penelitian yang pernah Prima kerjakan, nitroselulosa hasil sintesis dapat dilihat kadar nitrogennya. Untuk diaplikasikan dalam bidang militer atau propellant, nitroselulosa harus memiliki kadar nitrogen sebesar 12,6%. Ketika dilakukan proses sintesis dengan menggunakan bahan kertas ternyata setelah melalui optimalisasi proses, limbah kertas dapat memperoleh nitroselulosa dengan kadar nitrogen diatas 13%. Hasil inilah yang membuat Prima dan anggota tim optimis untuk menggunakan inovasi Pilot Plant New Propellant Berbahan Limbah Kertas untuk maju ke MIS 2020.