Putus Mata Rantai Covid-19, OKP Surabaya Rembug Bersama Pemkot

putus mata rantai covid 19, okp surabaya rembug bersama pemkot

EDITOR.ID ? Surabaya, Menanggapi Situasi lonjakan Covid di Surabaya, OKP Surabaya yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Akbar Arek-Arek Suroboyo (Forsilatbars) mengadakan pertemuan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Pertemuan tersebut dilakukan di Balai Kota Surabaya.

Pertemuan dilakukan untuk memberikan dukungan kepada Pemkot dalam pemulihan ekonomi serta memutus mata rantai Covid-19 di Kota Surabaya.

Hoslih Abdullah selaku Koordinator Forsilatbars yang membuka adanya forum diskusi tersebut menyampaikan bahwa elemen yang tergabung saling bahu-membahu merumuskan berbagai gagasan konstrukstif untuk Kota Surabaya.

Cak Dullah, sapaan akrabnya, menekankan bahwa jika ada berbagai pihak yang mencoba memanfaatkan situasi krisis maka Forsilatbars sebagai “arek Suroboyo” tetap berusaha menjaga kota Surabaya.

Pertemuan ini disambut baik oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan dihadiri berbagai elemen yang tergabung dalam forum tersebut. ?Saya Mengapresiasi kehadiran Forum ini, sekaligus berharap bahwa lebih banyak pemuda yang terlibat untuk bekerja membangun Surabaya.? Ujar Eri saat membuka Forum.

Pada pertemuan ini, sebagaimana dilansir Kabaremansipasi, Forsilatbars merekomendasikan untuk mendukung penuh Pemerintah Kota untuk memutus rantai Covid maupun pemulihan Ekonomi.

Selain itu, Forsilatbars merekomendasikan beberapa hal kepada Pemerintah Kota Surabaya. Diantaranya adalah memperbanyak informasi yang bersifat edukatif, meminta Pemerintah Kota Surabaya bersifat Humanis dengan memandang kearifan lokal, menyegerakan pemberian bantuan sosial, pemberdayaan aparatur negara, serta pemberdayaan masyarakat secara luas.

Rekomendasi ini disambut baik oleh Eri, dan akan dilaksanakan sesegera mungkin.

?Kami selaku Pemerintah Kota Surabaya akan berusaha sebaik mungkin untuk merealisasikan usulan?usulan yang diberikan oleh masyarakat Surabaya, dan kami akan berusaha sebaik mungkin membahas strategi teknis lapangan untuk memutus rantai Covid-19 di kota ini.” ujar Eri.

Tak hanya itu, GMNI Surabaya yang menjadi perwakilan mahasiswa beserta GMKI Surabaya menyampaikan hal yang berkaitan dengan pola komunikasi yang dibangun oleh aparatur pemerintahan.

Refi Achmad Zuhair selaku Ketua DPC GMNI Surabaya menyampaikan bahwa harus menggunakan berbagai cara dalam memberikan penugasan kepada anggota yang melakukan penindakan di lapangan. Seperti halnya pendekatan struktural melibatkan stakeholder di lingkup pemerintahan dan pendekatan kultural kepada masyarakat yang bisa dilakukan oleh mahasiswa.

“Mahasiswa bisa sebagai komunikator di lapangan. Karena mahasiswa masih dapat dilihat sebagai pioneer kalangan pemuda yang memahami apa yang harus disampaikan kepada masyarakat.” ujar mahasiswa FISIP Unair tersebut.

Berbagai OKP yang menghadiri pertemuan tersebut yakni Pemuda Pusura, LIRA, GMNI, GMKI, Aliansi Madura Perantau (AMP), FKPPI, Pemuda Pancasila, dan Aliansi Papua Surabaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: